Darwis, Darmawan and Abbas, Basril and Erizal, Erizal and Nikham, Nikham and Harantung, Ermin Katrin and Winarno, Hendig and Warastuti, Yessy and Koesoemowidodo, Raden Setyo Adji and Lukitowati, Fajar and Pandansari, Paramita and Dwijartini, Tantin Retno and Basjir, Taty Erlinda and Perkasa, Dian Pribadi and Suryani, Nani and Pangarteni, Dewi Sekar and Susilawati, Sri (2018) Laporan Teknis 2017: Prototip Biomaterial Steril untuk Aplikasi Klinis. Technical Report. PAIR-BATAN.
Dr. Darmawan.pdf
Download (11MB) | Preview
Abstract
Pada penelitian ini telah dibuat scaffold komposit hidroksiapatit-kitosan-kolagen berbahan bairn lokal. Komposit dibuat dengan cara melarutkan setiap bahan HA : Kitosan : Ko]agen: dengan perbandingan 3 : 2 : 3. Metode yang digunakan untuk membuat scaffold adalah dengan cara liofilisasi dan disterilkan dengan cara radiasi pada dosis 15 kGy. Untuk mengetahui bahwa baban scaffold tersebut bersifat kompatibel secara in-vitro, mak.a bahan tersebut direndam dalam 1arutan Simulated Body Fluid (SBF). Setelah 2-8 hari, scaffold dikeluarkan dari larutan SBF, dicuci dan dikeringkan. Selanj utnya mikroporinya dianalisis dengan Scanning Electron Microscope (SEM). Terhadap scaffold tersebut juga dilakukan uj i klinis pendahuluan pada beberapa pasien yang cabut gigi. Pada soket pasca pencabutan gigi diimplankan scaffold komposit hidroksiapatit-kitosan-kolagen. Selanjutnya dianalisis secara klinis dan gambaran kepadatan tulang soketnya dengan X-ray. Hasil menunjukkan bahwa scaffold komposit Hidroksiapatit-Kitosan-Kolagen merupakan scaffold berpori yang berfungsi untuk perlengketan sel dalam meregenerasi tulang alveolar. Dari evaluasi in-vitro, pada permukaan scaffold terjadi partikel globular yang mengidentifikasikan terbentuknya
- hidroksiapatit. Hidroksiapatit pada scaffold bertumbuh sejalan dengan lamanya perendaman scaffold dalam Simulated Body Fluid (SBF). Hal ini ditunjukkan dengan bertambahnya konsentrasi kalsium dan fosfor pada scaffold seiring waktu scaffold dalam SBF. Secara klinis, pada soket yang tidak diimplan dengan scaffold menunjukkan permukaann gingiva lekuk dan tidak padat. Sebaliknya, soket yang diimplan dengan scaffold menunjukkan gingiva yang padat dan permukaan yang rata. Gambaran kepadatan tulang yang gingiva pada 5 bulan pasca implantasi menunjukkan kepdatan tulang yang sama dengan tulang gingiva tetangganya
Item Type: | Monograph (Technical Report) |
---|---|
Subjects: | Taksonomi BATAN > Isotop dan Radiasi > Pemanfaatan Isotop dan Radiasi > Bidang Kesehatan |
Divisions: | BATAN > Pusat Aplikasi Isotop dan Radiasi IPTEK > BATAN > Pusat Aplikasi Isotop dan Radiasi |
Depositing User: | Administrator Repository |
Date Deposited: | 18 May 2018 04:18 |
Last Modified: | 02 Jun 2022 03:15 |
URI: | https://karya.brin.go.id/id/eprint/2021 |