Variasi model global sintilasi ionosfer untuk daerah lintang rendah sektor Indonesia menggunakan data pengamatan sintilasi ionosfer Balai Pengamatan Antariksa dan Atmosfer Agam (0,2°LS 100,3°BT)

Tulisan ini membahas validasi model global sintilasi ionosfer (GISM Global Ionospheric Scintillation Model) untuk lintang rendah Indonesia menggunakan data pengamatan sintilasi ionosfer dari Balai Pengamatan Antariksa dan Atmosfer (BPAA) Agam Sumatera Barat (0.2 LS 100.3 BT)Analisis dilakukan untuk mengetahui kesesuaian persentase kejadiannya berdasarkan model dengan data pengamatan. Hasil analisis dapat dimanfaatkan untuk mengetahui tingkat akurasi model sintilasi ionosfer untuk wilayah lintang rendah Indonesia dan selanjutnya dapat digunakan untuk prediksi mitigasi gangguan sintilasi ionosfer Data yang digunakan untuk uji validasi adalah hasil pengamatan sintilasi ionosfer menggunakan ISM (ionospheric Scintillation Monitor) pada tahun 2008 dan 2013. Analisis dilakukan saat aktivitas Matahari rendah tahun 2008 dan saat aktivitas Matahari tinggi tahun 2013 Saat aktivitas Matahari minimum yang diwakilkan tahun 2008 kemunculan sintilasi dibawah 10% sedangkan model 100% Demikian juga saat Matahari maksimum tahun 2013. kemunculan sintilasi mencapai 70 sedangkan model mencapai 100 Hasil yang diperoleh diharapkan dapat menjadi rupican dalam memanfaatkan model global sintilasi ionosfer dalam prediksi kemunculan sintilasi di daerah Indonesia bagian barat.