MEMPOSISIKAN PENGELOLA WARISAN BUDAYA DALAM PELESTARIAN DAN PEMANFAATAN SITUS BENTENG TABANIO DI KALIMANTAN SELATAN

  • Ida Bagus Putu Prajna Yogi Balai Arkeologi Kalimantan Selatan

Abstract

Abstrak. Benteng Tabanio telah diteliti secara intensif selama 1994 sampai dengan 1999 oleh Balai Arkeologi
Banjarmasin. Namun, sampai dengan saat ini pengelolaan situs ini tidak jelas. Sebenarnya pengelolaan yang tidak
jelas ini tidak hanya terjadi pada Situs Benteng Tabanio. Selama 10 tahun belakangan ini ketidakjelasan pelestarian
dan pemanfaatan sebuah situs arkeologi di Indonesia hingga saat ini memang menjadi suatu polemik yang tidak ada
habis-habisnya. Tulisan ini membahas tentang permasalahan pengelolaan yang muncul dilandasi oleh perbedaan
kepentingan antara pemerintah daerah, masyarakat, dan pengelola warisan budaya, upaya mengelola konflik, dan
langkah-langkah pemanfaatan warisan budaya yang memberikan manfaat kepada masyarakat. Pada akhirnya,
diharapkan adanya perubahan dinamika sikap pengelola warisan budaya dalam mengantisipasi perkembangan
orientasi kepentingan masyarakat.
How to Cite
Yogi, I. B. P. P. (1). MEMPOSISIKAN PENGELOLA WARISAN BUDAYA DALAM PELESTARIAN DAN PEMANFAATAN SITUS BENTENG TABANIO DI KALIMANTAN SELATAN. Naditira Widya, 5(2), 205-217. https://doi.org/10.24832/nw.v5i2.78