Pengembangan metoda untuk ekstraksi total mercury dalam matriks biota hewan dan tumbuhan dan aplikasi pengukurannya dengan HG analyzer berbasis pada Cold Vapor Atomic Absorption Spectrophotometry (CVAAS)

Awalina Satya and Senny Sunanisari and Fachmijany Sulawesty (2008) Pengembangan metoda untuk ekstraksi total mercury dalam matriks biota hewan dan tumbuhan dan aplikasi pengukurannya dengan HG analyzer berbasis pada Cold Vapor Atomic Absorption Spectrophotometry (CVAAS). In: Prosiding Seminar Nasional Limnologi IV, IPB International Convention Center, Bogor.

[thumbnail of Prosiding Seminar Nasional Limnologi_Awalina Satya_545-554_2008.pdf]
Preview
Text
Prosiding Seminar Nasional Limnologi_Awalina Satya_545-554_2008.pdf

Download (308kB) | Preview

Abstract

Perubahan iklim akan berpengaruh terhadap dinamika siklus biogeokimia di lingkungan akuatik. Determinasi logam berat dalam biota baik tumbuhan maupun hewan sangat penting dilakukan dalam studi limnologis terlebih bila menyangkut siklus biogeokimia, bioakumulasi, biomagnifikasi dan sebagainya. Tahun 2006-2007, telah dilakukan sebuah studi untuk menentukan methoda ekstraksi hasil adopsi dari berbagai sumber untuk determinasi Total Mercury dalam matriks biota hewan dan tumbuhan yang applicable diterapkan di laboratorium Hidrokimia Puslit Limnologi-LIPI. Instrumen digester yang digunakan adalah hotplate, waterbath, dan autoclave. Sedangkan instrument berbasis CVAAS yangdigunakan ada dua type yaitu (1) Mercury Analyzer Hitachi type 180-0450 dan (2) Mercury Analyzer Hiranuma HG-310. Kriteria pemilihan methoda ekstraksi yang applicable ini adalah besarnya nilai % recovery analit, singkatnya waktu yang diperlukan dalam proses ekstraksi, optimumnya tingkat konsumsi reagensia oksidator-reduktor dan energi listrik. Instrumen Mercury Analyzer type 1 masih berfungsi dengan baik dari sisi repeatability pembacaannya namun kelemahannya adalah lebih lama dan lebih rumit proses inisiasi operasionalnya, perlu volume reagensia yang lebih banyak, resiko terjadinya kebocoran yang lebih besar dan limit deteksi hanya mencapai 0,05 mg/L sebaliknya instrument type 2 limit deteksi alat mencapai 1 ng/L dengan inisiasi proses hanya 30 menit dengan konsumsi reagensia dan resiko terjadinya kebocoran yang jauh lebih rendah dibanding type 1. Digester autoclave adalah yang terbaik (rerata prosentase recovery 101.25 % untuk biota tumbuhan dan 102.52 % untuk biota hewan), waktu total digesti, konsumsi listrik, konsumsi reagensia oksidator dan reduktor berturut-turut hanya 17.14 menit, 18,18 watt dan 8 mL per sample. Water bath digester adalah pilihan terbaik kedua. Hotplate digester paling murah pada saat investasi awal namun termahal pada saat operasional bila dibandingkan kedua digester lainnya.

Item Type: Conference or Workshop Item (Paper)
Additional Information: Validated by Sri Wulan
Uncontrolled Keywords: Extraction (Chemistry), Autoclaves, Climatic changes
Subjects: Natural Resources & Earth Sciences > Limnology
Chemistry > Analytical Chemistry
Divisions: OR Kebumian dan Maritim > Limnologi_dan_Sumber_Daya_Air
Depositing User: Saepul Mulyana
Date Deposited: 24 Jul 2023 02:32
Last Modified: 24 Jul 2023 04:54
URI: https://karya.brin.go.id/id/eprint/18367

Actions (login required)

View Item
View Item