Penduduk dan kemiskinan di daerah perbatasan: studi kasus di Kalimantan Timur dan Sulawesi Utara

Ade, Latifa and Aswatini, Aswatini and Suko, Bandiyono and Haning, Romdiati and Bayu, Setiawan and Mita, Noveria and Rusida, Yulianti and Sri, Rahayu (2007) Penduduk dan kemiskinan di daerah perbatasan: studi kasus di Kalimantan Timur dan Sulawesi Utara. Project Report. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Jakarta.

[thumbnail of Lap. Penelitian_Ade_PR Kependudukan_2007.pdf]
Preview
Text
Lap. Penelitian_Ade_PR Kependudukan_2007.pdf - Published Version

Download (15MB) | Preview

Abstract

Berbicara mengenai persoalan kemiskinan tidak dapat terlepas dari pendekatan yang digunakan untuk mengukur kemiskinan. Hampir semua pendekatan yang digunakan untuk mengukur kemiskinan bersandar pada perspektif income poverty yang menggunakan pendapatan/pengeluaran sebagai satu-satunya indikator garis kemiskinan. Padahal kemiskinan tidak hanya mencakup aspek kesejahteraan materi saja tetapi juga melibatkan berbagai dimensi diluar dimensi ekonomi. Pengukuran kemiskinan yang hanya mendasarkan pada dimensi ekonomi kurang dapat memberikan gambaran yang lengkap tentang kesejahteraan masyarakat suatu daerah, karena hanya melihat dari sisi input saja dan tidak melihat sisi output yang terefleksi dari variabel sosial-demografi, seperti kesehatan dan pendidikan. Sehubungan dengan hal tersebut, penelitian mt mencoba mengembangkan suatu pengukuran kemiskinan yang relatif mudah dalam perolehan datanya dun diperbandingkan antar rumah tangga maupun wilayah, yakni pengukuran kemiskinan dengan mengkombinasikan sejumlah faktor demografik dan sosial. Diharapkan dengan terwujudnya pengukuran dari perspektif sosial demografi ini dapat melengkapi beragam pengukuran kemiskinan yang sudah ada sebelumnya. Penelitian di tahun 2007 merupakan tahun kedua dari · rangkaian penelitian di wilayah perbatasan yang direncanakan berlangsung selama 3 tahun (2006-2008). Penelitian dilangsungkan di dua wilayah perbatasan, yaitu di wilayah Kecamatan Nusa Tabukan, Kabupaten Kepulauan Sangihe dan di Kecamatan Sebatik, Kabupaten Nunukan. Pada tahun pertama, penelitian lebih difokuskan pada kegiatan pemetaan penduduk miskin ditinjau dari dimensi sosial-demografi, Sedangkan ditahun kedua ini, secara umum penelitian bertujuan untuk merumuskan indeks kemiskinan berdasarkan perspektif sosial demografi. Secara khusus tujuan penelitian adalah sebagai berikut: 1 ). Mendapatkan pemahaman tentang kondisi kemiskinan dari perspektif sosial demografi di wilayah perbatasan; 2). Merumuskan konsep dan pengukuran indeks kemiskinan rumahtangga dari perspektif sosial demografi di wilayah perbatasan; 3). Memperoleh pemahaman mengenai hubungan antara kemiskinan sosial demografi dengan kemiskinan pengeluaran (sebagai proksi pendapatan) di tingkat rumah tangga, di wilayah perbatasan. Data penelitian ini berupa data primer dan sekunder. Data primer dikumpulkan dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Pengumpulan data dengan pendekatan kuantitatif dilakukan melalui teknik penelitian survei. Responden dipilih secara systematic random sampling. Pengumpulan data dengan pendekatan kualitatif menggunakan beberapa teknik seperti wawancara mendalam, focus group discussion, observasi dan desk review. Pengumpulan data sekunder diperoleh dari berbagai sumber, antara lain hasil-hasil penelitian yang terkait dengan isu kemiskinan dan kondisi sosial demografi. Nilai indeks yang merupakan garis kemiskinan sosial-demografi dapat dipakai untuk mengidentifikasi rumah tangga miskin/tidak miskin, sehingga diketahui pula angka kemiskinan rumah tangga di dua lokasi penelitian. Namun demikian, tidak seperti angka kemiskinan versi BPS, angka kemiskinan sosial-demografi yang dikembangkan dalam penelitian di dua daerah perbatasan ini tidak dapat dibandingkan satu dengan yang lain. Hal ini karena indikator-indikator sosial-demografi yang digunakan untuk menghitung indeks tidak sama, karena indikator yang dipilih hanya indikator yang mempunyai hubungan signifikan dengan variable tergantung (jumlah anggota rumah tangga). Dengan demikian, angka kemiskinan sosial-demografi hanya dapat dipakai untuk kondisi kemiskinan di masing-masing daerah penelitian.

Item Type: Monograph (Project Report)
Uncontrolled Keywords: Pengukuran kemiskinan, Nilai indeks sosial-demografi, Daerah perbatasan
Subjects: Problem Solving Information for State & Local Governments > Economic & Community Development
Problem Solving Information for State & Local Governments > Human Resources
Urban & Regional Technology & Development > Regional Administration & Planning
Divisions: OR_Ilmu_Pengetahuan_Sosial_dan_Humaniora > Kependudukan
Depositing User: - Rulina Rahmawati
Date Deposited: 10 May 2023 07:27
Last Modified: 10 May 2023 07:27
URI: https://karya.brin.go.id/id/eprint/16214

Actions (login required)

View Item
View Item