Karakterisasi hidrologi Danau Maninjau Sumatera Barat

Danau Maninjau yang terletak antara 100" 08' 53.84" B 100° 14' 02.39BT dan 0" 14' 52.50" LS -- 0°24' 1217" LS, merupakan danau tipe vulkano-tektonik. Pada saat ini D. Maninjau digunakan sebagai sumber air untuk pembangkit tenaga listrik dengan energi listrik tahunan rata­rata sebesar 205 GWH, sebagai sumber air irigasi, lahan budidaya ikan dalam keramba, dan merupakan salah satu tujuan wisata. Hasil pemetaan batimotri menunjukkan bahwa kedalaman maksimum danau 165 m, panjang garis pantai 52,68 km, shore line development 1,51 km/km', luas permukaan air 9. 737,50 ha, panjang maksimum 16,46 km, lebar maksimum 7,5 km dan volume air 10.226.001.629,2 m. Berdasarkan data curah hujan dari Stasiun Maninjau tahun 1984 – 2000 menunjukkan bahwa pola hujan bulanan relatif merata sepanjang tahun, dengan curah hujan bulanan rata-rata sebesar 299 mm dan curah hujan tahunan rata-rata 3661 mm. Sedangkan klasifikasi iklim menurut Schmidt dan Ferguson menunjukkan nilai Q sebesar 0,045 berarti daerah kajian tergolong A, yaitu daerah yang sangat basah. Berdasarkan perhitungan water ritention time menunjukkan bahwa pembangunan PL TA dengan membendung Sungai Atokan setinggi 2 meter di saluran pengeluaran (outlet) Danau Maninjau tidak signifikan meningkatkan waktu tinggal air (water ritention time) yaitu dari 24,58 tahun menjadi 25,05 tahun, tapi merubah bagian air yang keluar danau dari lapisan atas menjadi lapisan pada kedalaman 6 - 10 m. Dan debit air untuk pembangkit tenaga listrik kurang lebih sama dengan aliran keluar (outflow) Danau Maninjau yang melalui Sungai Atokan sebelumnya