Uji coba koagulasi kultur Chlorella vulgaris menggunakan larutan tawas

Salah satu permasalahan yang dihadapi usaha budidaya alga sel tunggal adalah rendahnya konsentrasi biomasa yang tercapai, yang terutama berdampak pada inefisiensi pada proses panennya. Karena konsentrasi biomasa yang rendah tersebut, kultur alga memerlukan beberapa tahap pemekatan dalam proses panennya, meliputi koagulasi, pengendapan atau pengapungan, sentrifugasi atau filtrasi, dan pengeringan. Upaya optomasi pada masing­masing tahap diperlukan untuk mengurangi biaya panen tersebut. Pada uji coba ini dilakukan pemekatan konsentasi biomasa mikroalga Chlorella vulgaris menggunakan larutan tawas, yang tujuannya untuk menentukan konsentasi tawas optimum yang paling efektif untuk proses koagulasi tersebut. Hal ini dianggap penting, karena beberapa penelitian sebelumnya memperlihatkan bahwa konsentrasi efektif koagulan untuk kultur alga sangat tergantung pada jenis alga yang dikultur, serta kondisi kulturnya, seperti pH, kepadatan kultur, dan lain-lain.