https://buero-paris.com/ https://sunmpo.com/ IDENTIFIKASI DAN PEMAKNAAN RELIEF FLORA PADA TINGGALAN ARKEOLOGI DI LERENG BARAT GUNUNG LAWU | Purwanto | Forum Arkeologi

IDENTIFIKASI DAN PEMAKNAAN RELIEF FLORA PADA TINGGALAN ARKEOLOGI DI LERENG BARAT GUNUNG LAWU

Heri Purwanto, Coleta Palupi Titasari

Abstract


The holy building religious in the past founded in Indonesia equipped with various componens. One of the componens that to interesting for talking is relief. the temples is locatated in western slope Mount Lawu much to contain various kinds of relief, but this study want to identify the kind of type of flora that enshrined in the form of relief as well as looking for the functions and benefits. Data collection was done through observation and literature review. Data analysis was using qualitative and contextual. This research managed to identify twelve the kinds of relief is coconut, jackfruit, eggplant, areca nut, durian, lotus, banyan tree, wine, plants spread, silk cotton tree, bulging, banana?. This flora reliefs carved in different places is in the housing, the grave, and the forest. The function showed is for beautify temple building, showed environment in the past, and function link to religious. The past peoples that lived in research site to using flora to the foods, medicine, and holy ritual.

 

Bangunan suci keagamaan masa lalu yang ditemukan di Indonesia dilengkapi dengan berbagai komponen. Salah satu komponen yang menarik untuk dibicarakan adalah relief. Candi-candi yang terletak di Lereng Barat Gunung Lawu mengandung berbagai jenis relief, namun studi ini lebih memfokuskan terhadap relief tumbuh-tumbuhan. Untuk itu penelitian ini ingin mengidentifikasi jenis-jenis flora yang diabadikan dalam bentuk relief serta menelusuri fungsi dan manfaatnya. Metode pengumpulan data yang digunakan meliputi observasi dan kajian pustaka. Analisis yang digunakan ialah kualitatif dan kontekstual. Penelitian ini berhasil mengindentifikasi duabelas jenis flora yaitu kelapa, nangka, terung, pinang, durian, teratai, beringin, anggur, tumbuhan menjalar, randu, kepuh, dan pisang?. Relief-relief flora ini dipahatkan diberbagai lokasi baik di perumahan, kuburan, maupun hutan. Fungsi yang ditunjukkan adalah untuk memperindah bangunan candi, menunjukkan lingkungan masa lalu, dan fungsi dalam kaitan keagamaan. Masyarakat masa lalu yang hidup di situs penelitian memanfaatkan berbagai jenis flora untuk bahan makanan, obat-obatan, dan upakara.


Keywords


identifikasi; flora; fungsi; manfaat; candi; relief

Full Text:

PDF

References


Afriono, Rizky. 2011. “Identifikasi Komponenkomponen Bangunan Berundak Kepurbakalaan Situs Gunung Argopuro”. Skripsi, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia.

Akbar, Ali. 2013. Situs Gunung Padang: Misteri dan Arkeologi. Jakarta: Change Publication.

Amertaningsih, Arni. 2008. “Variasi Jenis Dan Makna Ragam Hias Pura Mangkunegaran. Surakarta”. Skripsi, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gadjah Mada.

Ardika, I Wayan, I Gde Parimartha, dan A. A Bagus Wirawan. 2013. Sejarah Bali: dari Prasejarah hingga Modern. Denpasar: Udayana University Press. Ardika, I Wayan, I Ketut Setiawan, I Wayan Srijaya, dan Rochtri Agung Bawono. 2017. “Stratifikasi Sosial pada Masa Prasejarah di Bali”. Jurnal Kajian Bali 7 (1) : 35 -56

Atmodjo, M.M. Sukarto K. 1983. “Punden Cemoro Bulus di Lereng Barat Gunung Lawu”. dalam PIA III, 325-335. Ciloto: Puslit Arkenas.

Bawono, Rochtri Agung dan Zuraidah. 2016. “Ragam Seni Hias Majapahit: Penciri Hasil Budaya Majapahit”. Makalah dipresentasikan pada Seminar Nasional Seri Bahasa, Sastra, dan Budaya, Denpasar, 29 Februari.

BPS (Badan Pusat Statistik). 2016. Kabupaten Karanganyar dalam Angka. Karanganyar: Badan Pusat Statistik Kabupaten Karanganyar.

Calo, Ambra, Bagyo Prasetyo, Peter Bellwood, James W. Lankton,Bernard Gratuze, Thomas Oliver Pryce, Andreas Reinecke, Verena Leusch, Heidrun Schenk, Rachel Wood, Rochtri A. Bawono, I Dewa Kompiang Gede, Ni L.K. Citha Yuliati, Jack Fenner, Christian Reepmeyer, Cristina Castillo & Alison K. Carter. 2015. “Sembiran and Pacung on the norht coast of Bali a strategic croassoads for early trans Asiatic exchange”. Antiquity 89 (344): 378- 396.

Darmosoetopo, Riboet et al. 2016. Peninggalan Arkeologi di Lereng Barat Gunung Lawu. Yogyakarta. Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Tengah.

Darmosoetopo, Riboet. 1975/1976.”Peninggalan- Peninggalan Kebubayaan di Lereng Barat Gunung Lawu”. Laporan Penelitian, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Duijker, Marijke. 2010. The Worship of BhīMa: The Representations of BhīMa on Java During the Majapahit Period. Amstelveen: EON Pers Amstelveen.

Ferdinandus, Sri Utami. 2003. “Hubungan India Kuno dengan Asia Tenggara pada Abad ke 4 SM hingga Abad ke 7 M”. Laporan penelitan, Univeritas Indonesia, Jakarta.

Gutomo, Manaruddin Hadiyanto, Darmono. 1989. “Pengolahan Data Situs Menggung, Desa Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar”. Laporan Penelitian, Suaka Peninggalan Sejarah dan Purbakala Jawa Tengah, Jawa Tengah.

Irawan, Sura Edy. 2017. “Candrasengkala Memet pada Candi Sukuh dan Candi Cetho sebagai Represntasi Kebudayaan Masa Akhir Majapahit”. Avatara 5 (1): 1334-1339.

Istari, Rita T.M. 2015. Ragam Hias Candi-candi di Jawa: Motif dan Maknanya. Yogyakarta: Kepel Press.

Lelono, T.M Hari. 2016. “Relief Candi Sebagai Media Efektif untuk Menyampaikan Informasi Moral-Didaktif pada Masa Jawa Kuna”. Berkala Arkeologi 36 (1): 99-116.

Maulana, Ratnaesih. 1996/1997. “Perkembangan Seni Arca di Indonesia”. Laporan Penelitian, Universitas Indonesia, Jakarta.

Munandar, Agus Aris. 1990. “Kegiatan Keagamaan Di Pawitra: Gunung Suci di Jawa Timur Abad 14—5 M”. Tesis, Fakultas sastra, Universitas Indonesia.

Munandar, Agus Aris. 2004. “Karya Sastra Jawa Kuni yang Diabadikan pada Relief Candi- Candi Abad ke 13-15 M”. Makara: Sosial Humaniora 8 (2): 54-60.

Munandar, Agus Aris. 2011. Catuspatha Arkeologi Majapahit. Jakarta. Wedatama Widya Sastra.

Munandar, Agus Aris. 2014. Mitra Satata: Kajian Asia Tenggara Kuna. Jakarta: Wedatama Widya Sastra.

Munandar, Agus Aris. 2015. Keistimewaan Candicandi Zaman Majapahit. Jakarta: Wedatama Widya Sastra.

Munandar, Agus Aris. 2018. “Beberapa Aspek Budaya yang terdapat dalam kisah-kisah Panji”. Makalah dipresentasikan pada Seminar Festival Inernasional Panji, Jakarta, 10 Juli.

Murdihastomo, Ashar. 2018. “Dua Tipe Ornamentasi Candi Perwara di Kompleks Candi Sewu”. Kalpataru 27 (2): 66-79.

Nugraha, Bachtiar Agung. 2012. “Prasasti-prasasti Candi Sukuh: Suatu Tinjauan Aksara dan Bahasa”. Skripsi, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Univeritas Indonesia.

Padmapuspita Y. 1972. Candi Sukuh dan Kidung Sudamala. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Purwanto, Heri. 2017a. “Beberapa Keistimewaan Candi Cetho di Kabupaten Karanganyar”. Jurnal Candra Sengkala 8 (16): 35-45.

_______________2017b. “Kehidupan Beragama di Lereng Barat Gunung Lawu Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah Abad XIV-XV Masehi”. Skripsi, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Udayana.

_______________2017c. “Candi Sukuh sebagai Tempat Kegiatan Kaum Rsi”. Berkala Arkeologi 37 (1): 69-84.

Purwanto, Heri dan Coleta Palupi Titasari. 2017. “Candi Planggatan Di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah: Bangunan Suci Milik Kaum Rsi”. Naditira Widya 11(2): 97- 110.

Purwanto, Heri dan Coleta Palupi Titasari. 2018a. “The Whorship Parwatarajadewa In Mount Lawu”. Kapata Arkeologi 14 (1): 37-48.

Purwanto, Heri dan Coleta Palupi Titasari. 2018b. “Arca di Candi Cetho: Interpretasi Baru sebagai Arca Panji”. Forum Arkeologi 31 (1): 57-74.

Purwanto, Heri, Coleta Palupi Titasari, dan I Wayan Sumerata. 2017.”Candi Kethek: Karatkter dan Latar Belakang Agama”. Forum Arkeologi 30 (2): 101-112.

Rahardjo, Supratikno. 2011. Peradaban Jawa: dari Mataram Kuno sampai Majapahit Akhir. Jakarta: Komunitas Bambu.

Rahayu, Mulyati, Siti Sunarti, Diah Sulistiarini, Suhardjono Prawiroatmodjo. 2006. “Pemanfaatan Tumbuhan Obat secara Tradisional oleh Masyarakat Lokal di Pulau Wawonii, Sulawesi tenggar”. Biodiversitas 7 (3): 245-250.

Riana, I Ketut. 2009. Kakawin Desawarnnana Uthawi Nagarakrtagama: Masa Keemasan Majapahit. Jakarta: Gramedia.

Santiko, Hariani. 2005. Hari-Hara: Kumpulan Tulisan Tentang Agama Veda dan Hindu di Indonesia abad IV-XVI Masehi. Jakarta: Universitas Indonesia.

Setyawan, Ahmad dan Sugiyarto. “Keanekaragaman Flora Hutan Jobolarangan Gunung Lawu: 1. Cryptogamae”. Biodiversitas 2 (1): 115- 122.

Sumiartini, Ni Kadek Sri, I Ketut Setiawan, dan Rochtri Agung Bawono. 2017. “Tumbuh- Tumbuhan yang Dimanfaatkan pada Masa Bali Kuno Abad X-XI M (Kajian Epigrafi). Jurnal Humanis 18 (1): 169-177.

Syafitri, Igga Pharamitha. 2014. “Identifikasi Struktur Anatomi Daun Tanaman Beringin (Ficus spp) Serta Implementasinya pada Pembelajaran Ipa Biologi di SMPN 1 Curup”. Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Bengkulu.

Yofani, Regina. 2010. “Beragaman Tanaman pada Relief Candi di Jawa Timur Abad 14 Masehi (Kajian Bentuk dan Pemanfaatan)”. Skripsi, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia.

Wawancara: Gunawan (39 tahun) sebagai juru pelihara Candi Sukuh.




DOI: http://dx.doi.org/10.24832/fa.v32i2.580

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.