GEREJA KATHOLIK HATI KUDUS YESUS PALASARI KABUPATEN JEMBRANA: SEBUAH AKULTURASI BUDAYA
Abstract
Gothic architecture style flourished in Europe around the XII - XVI century. Catholic Church of Hati Kudus Yesus is an example of the development form of Catholicism and Gothic architecture in Indonesia, and Bali in particular. Local Genius at Catholic Church of Hati Kudus Yesus blends European and local concept of Hinduism in Bali. This study tries to reveal how the acculturation of European Gothic architecture with traditional Balinese architecture and the meaning of acculturation itself for Catholics in Bali in the modern era. The methods of data collections are observation, interviews, and library research. The data was analyzed qualitatively in order to obtain descriptive explanatory data. Based on the observations, it showed that pointed shape, looming, the dominance of arch form and other Gothic ornaments are aligned with the concept of Tri Hita Karana which produce a work of art building with unique flavor.
Abstrak Manusia tidak bisa dipisahkan dengan kebudayaannya. Salah satu hasil kebudayaan manusia adalah berupa seni bangun atau disebut arsitektur. Seni gaya arsitektur yang berkembang luas di Eropa adalah gaya Gothic yang berkembang sekitar abad XII-XVI. Gereja Katholik Hati Kudus Yesus merupakan salah satu contoh bentuk perkembangan agama Katholik dan arsitektur Gothic di Indonesia, dan di Bali khususnya. Lokal Genius yang tampak pada bangunan gereja Katholik Hati Kudus Yesus yang memadukan kebudayaan Eropa dan konsep lokal agama Hindu di Bali. Penelitian ini mencoba untuk mengungkapkan bagaimana akulturasi arsitektur Gothic dari Eropa dengan arsitektur tradisional Bali dan makna akulturasi itu sendiri bagi umat Katholik di Bali di era modern. Dengan menggunakan metode pengumpulan data antara lain, observasi, wawancara, dan studi kepustakaan, serta melakukan analisis kualitiatif guna memperoleh data yang bersifat deskriptif eksplanatif. Dari hasil pengamatan di lapangan menunjukkan bentuk runcing, menjulang, dominasi bentuk lengkung serta ornamen khas Gothic lainnya diselaraskan dengan konsep Tri Hita Karana menghasilkan suatu karya seni bangunan yang bercita rasa unik.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Agung, A.A. Gde Putra. 1984. Struktur Birokrasi Tradisional dan Birokrasi Kolonial di Bali. Widya Pustaka. II (2).
Agustine, Devi Lia. 2009. Tinjuan Inkulturasi pada Interior Gereja Katholik Hati Kudus (Palasari) Jembrana-Bali. Skripsi. Surabaya: Fakultas Seni dan Desain Universitas Kristen Petra.
Bee, Robert L. 1984. Patterns and Processes. New York: A Division of Macmillan Publising Co. Inc. Gelebet, I Nyoman. Dkk. 1986. Arsitektur Tradisional Daerah Bali. Denpasar: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Koentjaraningrat. 1990. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Ilmu.
Nasir, Moh. 2003. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Natsir, Muhammad, 2004. Peninggalan Bangunan Kolonial di Makassar, dalam Kepingan Mozaik Sejarah Budaya Sulawesi Selatan. Makasar: Ininnawa.
Ngoerah, I Gusti Ngoerah Gde. 1981. Penelitian Inventaris Pola-Pola Dasar Arsitektur Tradisional Bali. Laporan Penelitian. Denpasar: Universitas Udayana.
Puja, Arinton, ed. 1981/1982. Arsitektur Tradisional Daerah Bali. Denpasar: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan: Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Kebudayaan Daerah Tahun.
Sarifuddin, Andy. 2007. Arsitektur Kolonial Belanda di Kota Tegal. Skripsi. Denpasar: Fakultas Sastra Universitas Udayana.
Sachari, Agus dan Sunarya, Yan-yan. 2001. Desain Dunia Kesenirupaan Indonesia dalam Wacana Transformasi Budaya. Bandung: Institut Teknologi Bandung.
Soebandi, Ketut. 1990. Konsep Bangunan Tradisional Bali. Denpasar: Percetakan Bali Post.
Sumalyo, Yulianto. 1993. Arsitektur Kolonial Belanda di Indonesia. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Sumintardja, Djauhari. 1981. Kompendium Sejarah Arsitektur Jilid 1 Cet. 2. Bandung: Yayasan Lembaga Penyelidikan Masalah Bangunan.
Sutaba, I Made. 1980. Prasejarah Bali. B.U. Yayasan Purbakala Bali.
Peta Gereja Hati Kudus Yesus Palasari, Bali. 2013. (https://www.google.com/maps/, Diakses, 23-02-2013).
DOI: http://dx.doi.org/10.24832/fa.v26i2.35
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.