MODEL JALUR PENYELAMAN SITUS USAT LIBERTY: STUDI PENGELOLAAN SUMBER DAYA ARKEOLOGI BAWAH AIR
Abstract
Diving track aims to protect the USAT Liberty shipwreck from diving activities and to educate the divers who dive around the site. In the making of this diving track, observation was done by diving to recognize divers behaviors and characters of the dimension and environment of USAT Liberty site. Interview was also undertaken to gain information on the utilization of USAT Liberty site. Lastly, the data was analyzed to make the right model of diving track at this site. The result is a model of diving track in USAT Liberty site. The diving track is divided into two based on diving license level and diving ability as well as the making of track location which is marked with plinth trail and buoy. The making of diving track at USAT Liberty Site is able to facilitate site monitoring and avoid the divers from underwater accident.
Jalur penyelaman bertujuan untuk melindungi kapal karam USAT Liberty dari aktivitas penyelaman, dan untuk mengedukasi para penyelam yang menyelami situs tersebut. Dalam pembuatan jalur penyelaman ini, metode yang digunakan adalah melakukan observasi dengan melakukan penyelaman untuk mengenali perilaku penyelam dan karakter dari dimensi dan lingkungan dari Situs USAT Liberty. Wawancara juga dilakukan untuk mendapatkan informasi tentang pemanfaatan Situs USAT Liberty, dan yang terakhir melakukan analisis dari data yang didapat untuk membuat model jalur penyelaman yang tepat bagi situs ini. Hasil penelitian ini berupa model jalur penyelaman di Situs USAT Liberty. Jalur penyelaman ini dibagi menjadi dua berdasarkan jenjang sertifikat selam dan kemampuan penyelam, serta pembuatan jalur lokasi yang ditandai dengan plinth trail dan buoy. Pembuatan jalur penyelaman di Situs USAT Liberty dapat membantu pengawasan situs dan menjaga para penyelam agar terhindar dari kecelakan bawah air.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Green, Jeremy N. 2004. Maritime Archeology: A Technical Handbook. London: Academic Press.
Indroyono, Soesilo. 2000. Peranan Panitia Nasional Pengangkatan dan Pemanfaatan Benda Berharga Asal Muatan Kapal Tenggelam. Makalah disampaikan dalam Acara Diskusi Harta Karun Bawah Air: Tantangan bagi Arkeologi, Jakarta, 4 Juli.
Koestoro, Lucas Partanda. 2005. Kajian Arkeologi Tinggalan Bawah Air di Indonesia: Kemungkinan dan Harapan. Berkala Arkeologi Sangkhakala XV (1): 31-46.
Mundardjito. 2007. Paradigma dalam Arkeologi Maritim. Wacana 9 (1): 1-20.
Noerwidi, Sofwan. 2007. Pemberdayaan Masyarakat pada Pelestarian Situs Bangkai Kapal USS Liberty, Tulamben, Bali. Berkala Arkeologi XXVII (1): 84-97.
Nutley, David M. 2007. Look Outwards, Reach Inwards, Pass It On: The Three Tenures of Underwater Cultural Heritage Interpretation. Dalam Out of The Blue: Public Interpretation of Maritime Cultural Resources, disunting oleh John H. Jameson, Jr dan Della A. Scott- Ireton, 33-51. New York: Springer Science, Business Media.
Prasodjo, Tjahjono. 2004. Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengelolaan Sumber Daya Arkeologi. Makalah disampaikan dalam Pelatihan Pengelolaan Sumber Daya Arkeologi Tingkat Dasar, Trowulan, Mojokerto, 27 Agustus-1 September.
Tanudirjo, Daud Aris. 2004. Pengelolaan Sumber Daya Arkeologi: Sebuah Pengantar. Makalah disampaikan dalam Pelatihan Pengelolaan Sumber Daya Arkeologi Tingkat Dasar, Trowulan, Mojokerto, 27 Agustus-1 September.
UNESCO (United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization). 2002. Convention On The Protection of The Underwater Cultural Heritage. Paris: UNESCO.
Yuwono, J. Susetyo Edy. 2006. Peran Stakeholders dalam Pengelolaan Sumber Daya Arkeologi. Makalah disampaikan dalam Pelatihan Pengelolaan Sumber Daya Arkeologi Tingkat Dasar, Yogyakarta.
DOI: http://dx.doi.org/10.24832/fa.v28i3.83
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.