https://buero-paris.com/ https://sunmpo.com/ PELABUHAN WINI NUSA TENGGARA TIMUR DARI MASA KE MASA: STUDI ETNOARKEOLOGI | Azis | Forum Arkeologi

PELABUHAN WINI NUSA TENGGARA TIMUR DARI MASA KE MASA: STUDI ETNOARKEOLOGI

Wachid Azis, Widya Nayati

Abstract


Trading in Timor island was estimated to happened since 16th century. The foreign traders came to Timor island to seek sandalwood, honey, and beeswax to be traded again in their homeland. The purpose of this research is determining activities and role of trading, as well as the Kingdom of Bibokis role in Port Wini. This is a qualitative research. Data were collected through literature study, observation, and interview with ethnoarchaeological method. The data were analyzed by inductive approach and descriptively presented. Port Wini is located in a strategic position and became one of trading centre in the past and still developing until now. In the kingdom era, the king took the role as controler of the port and monopolized sandalwood trading with foreign traders.

Perdagangan di Pulau Timor diperkirakan sudah berlangsung sejak abad ke-16 Masehi. Para pedagang asing datang ke Pulau Timor untuk mencari cendana, madu, dan lilin untuk diperdagangkan kembali di daerah asal mereka. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peranan dan aktivitas perdagangan serta peran Kerajaan Biboki di Pelabuhan Wini. Penelitian ini bersifat kualitatif. Data didapat melalui studi pustaka, observasi, dan wawancara dengan pendekatan etnoarkeologi. Data dianalisis secara induktif dan disajikan secara deskriptif. Lokasi Pelabuhan Wini sangat strategis dan menjadi salah satu pusat perdagangan sejak dahulu dan terus dikembangkan hingga sekarang. Pada jaman kerajaan, raja sebagai pemegang kontrol atas pelabuhan ini memonopoli perdagangan cendana dengan asing.


Keywords


Perdagangan, Cendana, Pelabuhan Wini, Kerajaan Biboki.

Full Text:

PDF

References


Groeneveldt, W.P . 2009. Nusantara Dalam Catatan Tionghoa. Jakarta: Komunitas Bambu.

Hagerdal, Hans. 2013. Lords of The Land, Lords of The Sea. Leiden: KITLV Press.

Harkantingsih, Naniek. 2013. Ceramics Along The Spice Trade Route in The Indonesian Archipelago in The 16th-19th Century. Forum

Arkeologi. 26 (1). 29-37.

Nastiti, Titi Surti. 1994. Pertanian Masa Jawa Kuno: Usaha Komersial Atau Usaha Pelengkap?. dalam Analisis Hasil Penelitian Arkeologi 18- 23 November 1991. Jakarta: Pusat Penelitian

Ponto, Christian D. 1990. Sejarah Pelayaran Niaga di Indonesia Jilid I. Jakarta: Yayasan Pusat Studi Pelayaran Niaga Indonesia.

Ramli, Yose Rizal. 2005. Penyelidikan Geokimia Regional Sistematik Lembar Atambua Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Sunarningsih. 2002. Aktivitas Pertukaran (Exchange) Pada Peti Kubur Batu di Gunung Kidul: Sebuah Kajian Pendahuluan. Makalah Pertemuan Ilmiah Arkeologi VIII. Jakarta: Ikatan Ahli Arkeologi Indonesia.

Tanudirjo, Daud Aris. 1987. Penerapan Etnoarkeologi di Indonesia. Laporan Penelitian. Yogyakarta: Fakultas Sastra UGM.

Wallace, Alfred Russel. 1890. The Malay Archipelago: The land of orang utan and the bird of paradise : a narrative of travel, with studies of man and nature (ed.10). London: Mc Millan and Co.

Widyatmika, Munajar. 2011. Laut Timor dan Sungai Benain Dalam Perspektif Perkembangan Sosial Politik di Timor Barat. Kongres MSI.




DOI: http://dx.doi.org/10.24832/fa.v27i1.58

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.