MANTRA PENGOBATAN DALAM NASKAH BANJAR (HEALING MANTRA IN BANJARESE MANUSCRIPT)

  • Dede Hidayatullah Balai Bahasa Kalimantan Selatan

Abstract

Sedikitnya studi naskah pengobatan ini karena keberadaan naskah pengobatan sulit ditemukan. Naskah pengobatan adalah naskah rahasia yang disembunyikan dari orang lain karena bacaannya bersifat magis, dan tidak semua orang dapat membacanya. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi landasan bagi penelitian lain yang membahas tentang mantra pengobatan yang bersumber dari naskah lama. Selain itu, penelitian ini dilakukan sebagai upaya untuk melestarikan manuskrip lama yang memuat informasi tentang kehidupan dan budaya masa lampau, melestarikan tradisi lisan mantra dan pengobatan tradisional Banjar yang mulai punah. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan menerapkan kodikologi dan menganalisis isi teks mantra pengobatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa naskah mantra pengobatan ditulis dengan bahasa Banjar berbentuk prosa dan beraksara Arab Melayu. Naskah ini memuat keterangan tentang kumpulan obat-obatan herbal, termasuk bacaan, mantra, wafak, isim, dan azimat. Lebih lanjut, bacaan dalam naskah ini diklasifikasikan dalam empat bentuk, yaitu doa, ayat Alquran, selawat, dan syahadat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa masyarakat Banjar sejak zaman dulu sudah menggunakan berbagai media dalam melakukan pengobatan.

 

The lack of study on healing manuscripts is due to the difficulties in finding such texts. A healing manuscript is a secret text that is kept hidden from others because it contains magic script, and not everyone is able to read it. This research is proposed as basis for other studies on healing mantra originating from old manuscripts. Further, this research is conducted as an effort to preserve old manuscripts that contain information concerning life and culture of the past, preserve the oral traditions of mantra, and traditional Banjarese healings that are becoming extinct. The research method used was descriptive by applying codicology and analyzing the contents of healing mantra. Results of this research indicate that the texts of healing mantra was written as proses in Banjarese using Arabic-Malay letters. The text contains information of a collection of herbal concoctions, including scripts, incantations, wafak, isim, and amulets. Furthermore, the literatures in this manuscript are classified into four structures, i.e. prayer, verses of the Koran, selawat, and shahada. Results of this study indicate that the Banjar community has used various media to conduct healing treatment since ancient times.

References

Baried, S. Baroroh, Siti Chamamah Soeratno, Sawoe, Sulastin Sutrisno, dan Mohammad Syakir. 1994. Pengantar Teori Filologi. Yogyakarta: Fakultas Sastra UGM.

Behrend, T. E. 1998. Katalog Induk Naskah-naskah Nusantara Jilid 4: Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia dan EFEO.

Behrend, T. E., dan Pudjiastuti, Titik. 1997. Katalog Induk Naskah-naskah Nusantara Jilid 3-A. Jakarta: Fakultas Sastra Universitas Indonesia.

Burchett, Patton. E. 2008. “The ‘Magical’ Language Of Mantra.” Journal of the American Academy of Religion 76 (4): 807843.

Chambert-Loir, Harry. 1999. Khazanah Naskah: Panduan Koleksi Naskah-Naskah Indonesia Sedunia-World Guide to Indonesian Manuscript Collections. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Daod, Haron. 2010. Oral Traditions In Malaysia: A Discussion Of Shamanism. Jurnal Wacana. 12 (1): 181—200.

Daud, Alfani. 1997. Islam dan Masyarakat Banjar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Daudi, Abu. 1980. Maulana Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari Tuan Haji Besar. Martapura: Sullamul Ulum.

Diyab, AbdulMajid.1993. Tahqiq al-Turast al-Arabi, Manhajuhu Wa Tatawuruhu. Cairo: Dar alma’arif.

Djamaris, Edward, Muhamad Jaruki, Nikmah Sunardjo, Mujizah, dan Yeni Mulyani. 1996. Nilai Budaya dalam Beberapa Karya Sastra Nusantara: Sastra Daerah di Kalimantan. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Ganie, Tajuddin. Noor. 2007. Jatidiri Puisi Rakyat Etnis Banjar di Kalsel: Pribahasa Banjar, Pantun Banjar, Syair Banjar, Madihin, dan Mantra Banjar. Banjarmasin: Rumah Pustaka Folklor Banjar.

Harun, Abdussalam.1998. Tahqiqun an-nusus wa nasyruha. Cairo: Maktabah al-Khaniji bil Qahirah.

Hermansyah. 2010. Ilmu Gaib di Kalimantan Barat. Jakarta: KPG (Kepustakaan Populer Gramedia) École Francaise d’ExtremeOrient bersama STAIN Pontianak KITLV.

Hidayatullah, Dede. 2009. Jenis dan fungsi mantra dalam masyarakat Banjar. Hlm 33-58 dalam Bunga Rampai Sastra Hasil Penelitian. Banjarbaru: Balai Bahasa Kalimantan Selatan.

Hidayatullah, Dede. 2014. Revitalisasi Mantra Banjar. Hlm. 279—294 dalam Seminar Nasional Bahasa Daerah (Sembada) tanggal 10—11 Sepetember 2014 di Martapura. Yogyakarta: FAMILIA.

Hidayatullah, Dede. 2014b. Naskah Ini Fasal Pada Menyatakan Jalan yang Benar karya Nuruddin Ar-Raniry dalam Naskah Negara: Edisi Suntingan Teks. Hlm 451--474 dalam Lokakarya Hasil Penelitian Kebahasaan dan Kesasteraan. Yogyakarta 29 September— 10 Oktober 2014). Yogyakarta: Azzagarfika

Hidayatullah, Dede. 2015. “Naskah Martabat Tujuh: Edisi Kodikologi dan Isi Naskah.” Undas 11 (2): 58-67.

Hidayatullah, Dede. 2016. “Naskah Mantra Mistik: Kodikologi, Suntingan dan Isi Teks.” Undas 12 (1): 117—133.

Hidayatullah, D. 2017. “Mantra dalam Naskah “doa wirid tolak bala”: Deskripsi, isi, dan suntingan teks.” Jurnal Kandai 13 (1): 121-136.

Humaidy, Muhajir, dan Fathullah Munadi. 2011. Studi Naskah Syarâb al-‘Âsyiqîn Karya Hamzah Fansuri dalam Naskah Negara. Banjarmasin: Puslit IAIN Antasari.

Iskandar, Teuku. 1999. Catalogue of Malay, Minangkabau, And South Sumatran Manuscript in Netherlands. Leiden: Universiteit Laiden, Faculteit der Godgeleerdheid, Documentatiebureau Islam-Cristendom.

Kasmilawati, Isna danRustam Effendi. 2012. Struktur Dan Fungsi Mantra Masyarakat Dayak Deah Desa Pangelak Kecamatan Upau Kabupaten Tabalong. Jurnal Bahasa Dan Sastra 1 (1): 126-138.

Kosasih. 2012. Dasar-dasar keterampilan bersastra. Bandung: Yrama Widya.

Lindsay,Jennifer, Soetanto, R. M., Alan H Feinstein dan Behren T. E.1994. Katalog Induk Naskah-naskah Nusantara Jilid 2: Keraton Yogyakarta. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia dan EFEO.

Maknuna, Laksari lu‘lui, Sunarti Mustamar, Sri Nengsih. 2013. Mantra Dalam Tradisi Pemanggil Hujan di Situbondo: Kajian Struktur, Formula, dan Fungsi. Jurnal Publika Budaya 1 (1): 1—15.

Mu‘jizah. 2005. Martabat Tujuh: Edisi Teks dan pemaknaan Tanda serta Simbol. Jakarta: Djambatan.

Mugeni, Muhammad, Abdul Hayat, Rissari Yayuk, Yuliati Puspita Sari, Sudirwo, Rodisa Edwin Abdinie, dan Erwan Wibowo. 2005. Mantra
Banjar. Banjarbaru: Balai Bahasa Banjarmasin.

Mulyadi, dan Rujiati, S. W. 1994. Kodikologi Melayu di Indonesia. Jakarta: Fakultas Sastra Universitas Indonesia.

Munadi, Fathullah dan Humaydi 2011. Konsep Shalat Menurut Ihsanuddin Sumatrani Dalam Asrâr Al-balât. Banjarmasin: Puslit IAIN Antasari.

Rohim, Khairur dan Rustam Effendi.2014. Nilai Budaya Dalam Mantra Banjar. Jurnal Bahasa dan Sastra I (1): 204-214.

Ronkel, Ph. SVan. 1942. Supplement Catalogus Der Maleische en Minangkabausche Handschriften in the Leidsche Universiteis Bibliotheek. Leiden: EJ Brill.

Ronkel, Ph. SVan. 1909. Catalogus Der Maleische Handscriften (Batavia dan ‘s Gravenhage). Leiden: Albrecth dan Nijhoff.

Saputra, Heru Setya Puji. 2007. Memuja Mantra: Sabuk Mangir dan Jaran Goyang Masyarakat Suku Using Banyuwangi. Yogyakarta: LkiS.

Sulistyowati, Endang dan Tajuddin Noor Ganie. 2016. Sastra Banjar: Genre Lama Bercorak Puisi. Banjarmasin: Tuas Media.

Sunarti, Abdul Jebbar Hapip, Purlansyah, Syamsiar Seman, Syukrani Maswan, dan Muhammad Saperi. 1978. Sastra Lisan Banjar. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.

Suwatno, Edi. 2012. “Bentuk dan Isi Mantra.” Jurnal Humaniora 16 (3): 320—331.

Tjandrasasmita, Uka. 2006. Kajian Naskah-naskah Klasik dan Penerapannya bagi Kajian Sejarah Islam di Indonesia. Jakarta: Pusdiklat Lektur Keagamaan Departemen Agama RI.

Voorhovedan Iskandar, Teku. 1994. Catalogue of Acehnese Manuscripts in The Library of Leiden University and other Collections Outside Aceh. Leiden: Leiden University dan Indonesian Linguistics Development Project (ILDEP).

Yudiafi, Siti Zahradan Mu‘jizah. 2010. Filologi. Jakarta: Penerbit Universitas Terbuka.

Yulianto, Agus. 2011. “Mantra Banjar: Suatu Kompromi Budaya.” Naditira Widya 5 (2): 133—140.

Zaidan, Abdur Rozak, Anita K. Rustapa, Hani’ah. 2000. Kamus Istilah Sastra. Jakarta: Balai Pustaka
Published
2019-05-11
How to Cite
Hidayatullah, D. (2019). MANTRA PENGOBATAN DALAM NASKAH BANJAR (HEALING MANTRA IN BANJARESE MANUSCRIPT). Naditira Widya, 13(1), 41-56. https://doi.org/10.24832/nw.v13i1.322