https://buero-paris.com/ https://sunmpo.com/ MELACAK JEJAK KEBERAGAMAN ETNIS MASYARAKAT JAWA KUNO BERDASARKAN DATA PRASASTI PADA ABAD KE-7 HINGGA ABAD KE-11 MASEHI | Harriyadi | Forum Arkeologi

MELACAK JEJAK KEBERAGAMAN ETNIS MASYARAKAT JAWA KUNO BERDASARKAN DATA PRASASTI PADA ABAD KE-7 HINGGA ABAD KE-11 MASEHI

nfn Harriyadi

Abstract


The Ancient Mataram Kingdom has various inscriptions contain information about society’s social life. Java Island was mentioned several times in foreign literature and in several sites were found artifacts from outside Java. This condition indicates the possibility foreign ethnic have a direct relationship with the Javanese community. This study’s objective is to obtain several inscriptions that mention foreign ethnic in the Ancient Mataram period in the 7th to 11th centuries. Data are collected from various secondary sources that contain information about the existence of foreign ethnic. The results of this study show that Java Island was visited by foreign ethnic from North India, South India, East Asia (China), and Southeast Asia. The emergence of foreign communities in Java was caused by the improvement of the trade and economy sector which was supported by local authorities. The presence of traders that provide economic benefits for the authorities and local communities can create a diverse society and live in harmony.

 

Kerajaan Mataram Kuno memiliki bergaram tinggalan prasasti yang memuat informasi kehidupan sosial masyarakat. Pulau Jawa beberapa kali disebutkan dalam literatur asing dan beberapa situs ditemukan artefak dari luar Jawa. Kondisi demikian memberikan indikasi adanya kemungkinan etnis asing yang menjalin hubungan langsung dengan masyarakat Jawa. Tujuan kajian ini adalah mendapatkan berbagai prasasti yang menyebutkan keberagaman etnis masyarakat Mataram Kuno pada abad ke-7 hingga ke-11. Data dikumpulkan dari berbagai sumber sekunder yang memuat informasi mengenai adanya etnis asing yang tinggal di jawa. Hasil kajian menunjukkan bahwa Pulau Jawa pada masa Matram Kuno telah disinggahi oleh komunitas asing yang berasal dari India Utara, India Selatan, Asia Timur (Cina), dan Asia Tenggara. Latar belakang munculnya komunitas asing di Jawa adalah berkembangnya sektor ekonomi perdagangan yang mendapat dukungan dari penguasa lokal. Kehadiran para pedagang yang memberikan keuntungan ekonomi bagi penguasa dan masyarakat lokal mampu menciptakan masyarakat yang beragam dan hidup harmonis.


Keywords


Mataram; Etnis; Keberagaman; Prasasti; Perdagangan

Full Text:

PDF

References


Bauto, Laode Monto. 2014. “Perspektif Agama Dan Kebudayaan Dalam Kehidupan Masyarakat Indonesia (Suatu Tinjauan Sosiologi Agama).” Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial Vol. 23: Hal. 11–25.

Boechari. 1976. “Some Consideration of the Problem of the Shift of Mataram’s Center of Government From Central to East Java in the 10th Century A.D.” Bulletin of the Research Centre of Archaeology No. 10: Hal. 1-28.

———. 2018. “Preliminary Report on The Discovery of An Old Malay Inscription at Sojomerto.” In Melacak Sejarah Kuno Indonesia Lewat Prasasti: Kumpulan Tulisan Boechari, Cetakan Pertama, Hal. 349--360. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia.

Brandes, J.L.A. 1913. Oud Javaansche Oorkonden, Nagelaten Transscripties van Wijlen Dr. J.L.A. Brandes, Uitgegeven Door Dr. N.J. Krom. Verhandelingen van het Bataviaasch Genootschap LX.

Casparis, J.G De. 1950. Prasasti - Prasasti Dari Zaman Çailendra. Djilid 1. Bandung: Djawatan Purbakala Republik Indonesia.

———. 1956. Prasasti Indonesia. Vol. I. Bandung: Djawatan Purbakala Bandung Republik Indonesia.

Christie, Jan Wisseman. 2000. Register of the Inscriptions of Java 732-1060 A.D. Unpulished Consultation Draft 2.

Dharmosoetopo, Riboet. 1971. “Prasasti Salimar IV.” Skripsi Sarjana. Yogyakarta: Jurusan Arkeologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada.

Dwiyanto, Djoko. 2004. “Arus Pengaruh Çailendra Di Jawa Tengah Berdasarkan Keberadaan Candi Dan Kronologi Prasasti.” Laporan Penelitian. Yogyakarta: Jurusan Arkeologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada.

Erawati, Desi. 2017. “Interpretasi Multikulturalisme Agama Dan Pendidikan.” Jurnal Studi Agama Dan Masyarakat Vol. 13 No.1: Hal. 100–119.

Gunawan, Ketut, dan Yohanes Rante. 2011. “Manajemen Konflik Atasi Dampak Masyarakat Multikultural di Indonesia.” Jurnal Mitra Ekonomi Dan Manajemen Bisnis Vol. 2 No.2: Hal. 212–24.

Indradjaja, Agustijanto. 2017a. “Kebinekaan Dalam Kehidupan Beragama Pada Awal Hindu- Buddha Di Nusantara.” In Kebinekaan Nusantara: Dalam Sudut Pandang Arkeologi, Hal. 55-66. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

———. 2017b. “Situs Bale Kambang, Batang di Dalam Jaringan Perdagangan Maritim Pada Masa Hindu-Buddha.” In Kemaritiman Nusantara, edited by Bambang Budi Utomo, Cetakan Pertama, Hal. 99–110. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Indradjaja, Agustijanto dan Veronique Degroot. 2014. “Early Traces Hindu-Buddhist Influence Along The North Coast of Central Java: Archaeological Survey of The District of Batang.” Amerta Vol. 32 No.1: Hal 1–76.

Jones, A.M.B. 1984. Early Tenth Century Java from the Inscription. Holland: Foris Publications.

Kartakusuma, Richadiana. 1999. “Persebaran Prasasti-Prasasti Berbahasa Melayu Kuna di Pulau Jawa.” Berkala Arkeologi Edisi Tahun XIX No.2: Hal. 39-67

Koentjaraningrat. 1979. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Aksara Baru.

Kridalaksana, Harimurti. 1991. “Pengantar Tentang Pendekatan Historis Dalam Kajian Bahasa Melayu Dan Bahasa Indonesia.” In Masa Lampau Bahasa Indonesia: Sebuah Bunga Rampai, edited by Kanisius, Hal. 1–21. Yogyakarta: Kanisius.

Lelono, T.M. Hari. 2009. “Perahu-Perahu Masa Klasik, Bukti Kejayaan Negeri Bahari Indonesia.” Berkala Arkeologi Tahun XXIX Edisi No. 2: Hal. 28–42.

Lombard, Denys. 1996. Nusa Jawa Silang Budaya 2: Jaringan Asia. Edisi Revi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama dan Ecole Francaise d’Extreme-Orient.

Maziyah, Siti. 2010. “Daerah Otonom Pada Masa Kerajaan Mataram Kuna: Tinjauan Berdasarkan Kedudukan Dan Fungsinya.” Paramita Vol. 20 No.2: Hal. 17–28.

Mochtar, Agni Sesaria. 2015. “Vihara Dan Pluralisme Pada Masa Jawa Kuno Abad VIIIXI Masehi (Tinjauan Data Prasasti).” Berkala Arkeologi Vol. 35 No. 2: Hal. 117--132.

Murdihastomo, Ashar. 2019. “Identifikasi Dewa- Dewi Agama Hindu-Buddha Sebagai Dewa Pelindung Pelayaran.” Naditira Widya Vol.13 No.2: Hal. 87–104.

Nastiti, Titi Surti. 1991. “Pertanian Masa Jawa Kuno: Usaha Komersial Atau Usaha Pelengkap?” In Analisis Hasil Penelitian Arkeologi: Trowulan, 18-23 November 1991, Hal. 91-110. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

———. 1995. “Peranan Pasar Di Jawa Pada Masa Mataram Kuna (Abad VIII-XI Masehi).” Thesis. Depok: Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia.

———. 2014. “Jejak-Jejak Peradaban Hindu Buddha Di Nusantara.” Kalpataru, Majalah Arkeologi Vol.23 No.1: Hal. 35-49.

———. 2018. “Prasasti Ganapati.” (belum diterbitkan) Jakarta: Pusat Penelitian Arkeologi Nasional.

Poesponegoro, Marwati Djoened dan Nugroho Notosusanto. 2010. Sejarah Nasional Indonesia II. Jakarta: Balai Pustaka.

Pradana, Yogi. 2017. “Kebijakan Penguasa Dalam Pelestarian Bangunan Keagamaan Pada Masa Pemerintahan Rakai Watukura Dyaḥ Balitung (898-910 M).” Amerta Vol. 35 No.1: Hal. 47–59.

Prasetyo, Bagyo. 2017. “Kebinekaan: Wujud Kehidupan Bangsa.” In Kebinekaan Nusantara: dalam Sudut Pandang Arkeologi, Hal. 9-24. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Prihatmoko, Hedwi. 2014. “Transportasi Air Dalam Perdagangan Pada Masa Jawa Kuno di Jawa Timur.” Forum Arkeologi Vol.27, No.3: Hal. 155-174.

Pusat Penelitian Arkeologi Nasional. 1999. Metode Penelitian Arkeologi. Jakarta: Pusat Penelitian Arkeologi Nasional Departemen Pendidikan Nasional.

Rahardjo, Supratikno. 2011. Peradaban Jawa Dari Mataram Kuno Sampai Majapahit Akhir. Jakarta: Komunitas Bambu.

Ratnawati, Lien Dwiari. 1991. “Catatan Tentang Keberadaan ‘Orang Asing’ Pada Masa Jawa Kuna Menurut Data Prasasti.” In Analisis Hasil Penelitian Arkeologi, Hal. 122- 129. Jakarta: Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan.

Riyanto, Sugeng. 2015. “Situs Liyangan: Ragam Data, Kronologi, Dan Aspek Keruangan.” Berkala Arkeologi Vol. 35 No. 1: Hal. 33–58.

Santiko, Hariani. 2013. “Dua Dinasti Di Kerajaan Mataram Kuno: Tinjauan Prasasti Kalasan.” Sejarah Dan Budaya Vol. 7 No. 2: Hal 1–7.

Sarkar, H. B. 1971. Corpus of the Inscription of Java (Corpus Inscriptionum Javanicarum) up to 928 A.D. Vol. 1. Calcutta: Firma K. L. Mukhopadhyay.

———. 1972. Corpus of the Inscription of Java. II. Calcutta: Firma Mukhopadhyay.

Simanjuntak, Truman. 2006. “Pluralisme Dan Multikulturalisme Dalam Prasejarah Indonesia: Penelusuran Terhadap Akar Kemajemukan Masa Kini.” In Orasi Pengukuhan Profesor Riset Bidang Studi Prasejarah. Jakarta: Pusat Penelitian Arkeologi Nasional.

Soedewo, Ery. 2007. “Kemelayuan Dan Batas Batasnya Pada Masa Hindu Buddha.” Sangkhakala Vol. 10 No. 20: Hal. 19-37.

Soeroso MP, Titi Surti Nastiti, Bambang Budi Utomo, Richadiana Kartakusuma, dan P.E.J. Ferdinandus. 1985. “Laporan Penelitian Candi Sari, Prambanan Yogyakarta.” Lapran Penelitian. Jakarta: Proyek Penelitian Purbakala Jakarta.

Suardi. 2017. Masyarakat Multikulturalisme Indonesia. Makassar: Universitas Muhammadiyah Makassar.

Susantie, Ninie. 2013. “Airlangga: His Relations to Kings.” Paradigma: Jurnal Kajian Budaya Vol.4 No.1: Hal 1–14.

Tjahjono, Baskoro Daru. 2017. “Matarām Kuno: Agraris Atau Maritim.” In Kemaritiman Nusantara, edited by Bambang Budi Utomo, Cetakan Pertama, Hal. 81–98. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Wheatley, P. 1959. “Geographical Notes on Some Commodities Involved in Sung Maritime Trade.” Journal of the Malayan Branch of the Royal Asiatic Society Vol. 32, No. 2: Hal. 43–139.

Wurjantoro, Edhie. 2011. Prasasti Berbahasa Jawa Kuno Abad VIII – X Masehi: Bukan Koleksi Museum Nasional (Alih Aksara Dan Terjemahan). Depok: tidak diterbitkan.

———. 2012. Prasasti Berbahasa Jawa Kuno Abad Viii – X Masehi Koleksi Museum Nasional Jakarta (Alih Aksara Dan Terjemahan). Jakarta: Museum Nasional Indonesia.

Zoetmulder, P.J. 1995. Kamus Jawa Kuna- Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Sumber Website

Direktoral Jenderal Kebudayaan. 2017. “Relief Kapal di Candi Borobudur.” Direktoral Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (website). Diakses 5 Juli 2020. https://kebudayaan. kemdikbud.go.id/bkborobudur/relief-kapal/.




DOI: http://dx.doi.org/10.24832/fa.v34i1.686

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.