https://buero-paris.com/ https://sunmpo.com/ ARCA BERCORAK SIWAISTIS DI KOTA DENPASAR, BALI | Sumerata | Forum Arkeologi

ARCA BERCORAK SIWAISTIS DI KOTA DENPASAR, BALI

I Wayan Sumerata, Dewa Gede Yadhu Basudewa

Abstract


This research aims to reconstruct the cultural history, and to describe the cultural change of human in the past, and also to provide data regarding the history of figurine art development, particuarly figurine with sivaistic features, in Denpasar. Data were collected through observation, interview, and literature study, and analyzed using qualitative and iconographic analysis. The result of this research shows that figurines with sivaistic features in Denpasar are distributed in ten religious places. The types of figurines which have sivaistic features are Durga, Ganesha, lingga-yoni, lingga, yoni, priest figurine, and Nandi. Up to now, those figurines are still used for religious activities, and as media to connect with God.

 

Penelitian ini bertujuan untuk merekonstruksi sejarah kebudayaan, dan menggambarkan proses perubahan budaya manusia masa lampau, serta memberikan sumbangan data mengenai sejarah perkembangan seni arca, khususnya yang bercorak Siwaistis, di Kota Denpasar. Pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara, dan studi kepustakaan, serta dianalisis menggunakan analisis kualitatif dan ikonografi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa arca bercorak Siwaistis di Kota Denpasar tersebar pada sepuluh tempat suci. Jenis arca bercorak Siwaistis yang ditemukan adalah arca Dewi Durga, arca Ganesha, lingga-yoni, lingga, yoni, arca pendeta, dan arca Nandi. Sampai saat ini, arca-arca tersebut masih difungsikan dan dimanfaatkan untuk kegiatan keagamaan, sekaligus sebagai media untuk menghubungkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa.


Keywords


Arca; Corak Siwaistis; Persebaran

Full Text:

PDF

References


Ardika, I Wayan. 1984. ”Seklumit Tentang Raja Sri Bhatara Mahaguru Dharmotungga Warmadewa.” Majalah Widya Pustaka, Th. I (3), Fakultas Sastra Universitas Udayana, Denpasar.

Bagus, A. A. 2015. ”Arca Ganesa Bertangan Delapan Belas di Pura Pingit Melamba Bunutin, Kintamani, Bangli.” Forum Arkeologi 28 (1): 25-34.

Binford, Lewis R. 1972. Archeological Perspective.New York: Seminar Press.

Fontein, Jan; R. Soekmono; dan Suleman Satyawati. 1971. Kesenian Indonesia Purba: Zaman Jawa Tengah dan Jawa Timur. The Asia Soeciety Inc-New York Grafhic Society Ltd.

Gazalba, Sidi. 1981. Pengantar sejarah Sebagai Ilmu. Jakarta: Bhatara Aksara.

Goris, R. 1948. Sejarah Bali Kuna. Singaraja.

_______. 1974. Sekte-Sekte di Bali. Diterjemahkan oleh P.S. Kusumo Sutojo. Jakarta: Bhratara.

Koentjaraningrat. 1987. Sejarah Teori Antropologi I. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press).

Libert, Gosta. 1976. Ikonograhy Dictionary of Indian Religions Hinduism-Buddhism-Jainsm. Leiden: E.J Brill.

Linus, I Ketut. 1985. Beberapa Patung dalam Agama Hindu. (Pendekatan dari Segi Arkeologi). Tidak terbit.

Mantra, Ida Bagus. “From the Hindu Leterature and Religion in Indonesian.” Thesis Submitted for de Degree of Doktor Fhylosofy. Diktat. Tidak terbit.

Mardiwarsito, L. 1981. Kamus Jawa Kuno (Kawi)- Indonesia. Jakarta: Nusa Indah.

Maswinara, I Wayan. 2000. Dewa-dewi Hindu. Surabaya: Paramita.

Putra, I Gusti Gde Agung. t.t. Śudamani, Kumpulan Kuliah-kuliah Agama Hindu Jilid I. Denpasar.

Rao, T.A Gopinatha. 1971. “Element of Hindu Iconography.” Vol I/II Part I/II. New Delhi: Indological Book House.

Redig, I Wayan. 1996. “Ganesa Images From India and Indonesia.” The Development of Hindu Iconography. Delhi: Sundeep Prakashan Banerjea, Jitendra Nath. 1985(rpt).

Rema, I Nyoman dan I Nyoman Sunarya. 2015. ”Lingga Berhias Padma Astadala.” Forum Arkeologi 28 (2): 79-88.

Santiko, Hariani. 1992. “Bhatari Durga.” Disertasi, Fakultas Sastra Universitas Indonesia.

Sedyawati, Edy. 1977. “Pemerincian Unsur dalam Analisa Arca.” Pertemuan Ilmiah Arkeologi I (PIA), Hal 208-203, Jakarta: Pusat Penelitian Purbakala dan Tinggalan Nasional.

_____________. 1985. “Pengarcaan Ganesa Masa Kediri dan Singosari: Sebuah Tinjauan Sejarah Kesenian.” Disertasi, Fakultas Sastra, Universitas Indonesia.

Suantika, I Wayan. 2015. “Tinggalan Arkeologi di Pura Puseh Kiadan, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung: Kajian Bentuk dan Fungsi.” Forum Arkeologi 28 (2): 115-130.




DOI: http://dx.doi.org/10.24832/fa.v29i2.188

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.