Efisiensi pengolahan limbah cair tailing bauksit menggunakan tumbuhan kayu apu (Pistia stratiotes)

Limbah pertambangan yang bersifat asam bisa menyebabkan korosi dan melarutkan logam-logam sehingga air yang dicemari bersifat racun dan dapat memusnahkan kehidupan akuatik. Berdasarkan peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 34 Tahun 2009 Tentang Baku Mutu Limbah Cair bagi Kegiatan Pencucian Bijih Bauksit batas maksimum yang diperbolehkan untuk parameter Fe dan TSS berturut-turut adalah 5 mg/l dan 200 mg/l dengan nilai rentang pH sebesar 6-9. Proses pengolahan yang digunakan yakni teknologi fitoremediasi dengan tumbuhan air kayu apu (Pistia stratiotes) yang memiliki kemampuan untuk mengolah limbah, baik itu berupa logam berat, zat organik maupun anorganik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan panjang akar kayu apu (Pistia stratiotes) yang terbaik dalam penurunan parameter Fe dan TSS pada proses fitoremediasi limbah cair tailing bauksit yang dilihat dari nilai efisiensi penurunan. Penelitian ini menggunakan fitoremediasi dengan tumbuhan kayu apu (Pistia stratiotes) dengan panjang akar 10 cm, 15 cm dan 20 cm yang dilakukan dengan tiga kali pengulangan (triplo). Hasil penelitian diperoleh efisiensi penurunan Fe pada limbah cair tailing bauksit menggunakan kayu apu (Pistia stratiotes) dengan panjang akar 10 cm, 15 cm dan 20 cm berturut-turut sebesar 37,3 %; 53,1 % dan 64,0 %. Sedangkan efisiensi penurunan TSS berturut-turut menunjukkan angka negatif atau tidak efisien. Berdasarkan hasil uji beda one way ANOVA, tidak ada pengaruh yang signifikan antara variasi panjang akar kayu apu yang digunakan dalam penelitian ini terhadap efisiensi penurunan parameter.