Analisis kecukupan dan mapping vegetasi terhadap konsentrasi gas karbon monoksida (CO) di Jalan Ahmad Yani Kota Pontianak

Tingginya kepadatan kendaraan yang melewati suatu jalan raya berpengaruh terhadap tingginya pencemaran udara pada jalan tersebut. Gas polutan yang dihasilkan oleh kendaraan bermotor adalah gas karbon monoksida (CO), nitrogen oksida (NOx), sulfur oksida (SOx), hidrokarbon (HC), dan timbal (Pb), namun gas CO dianggap paling berbahaya. Karena, jika gas tersebut terhirup dan berikatan dengan hemoglobin, maka akan membentuk ikatan karboksihemoglobin yang dapat menyebabkan keracunan hingga kematian. Untuk itu Pemerintah Kota Pontianak menggunakan tanaman sebagai media penyerap polutan yang ada di jalan raya. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kesesuaian jumlah tanaman yang ada di Jalan Ahmad Yani dalam menyerap emisi gas CO yang ada di jalan tersebut. Penelitian ini dilakukan dengan menghitung jumlah emisi yang dihasilkan oleh kendaraan bermotor kemudian dibandingkan dengan daya serap tanaman yang ada di tepi dan median Jalan Ahmad Yani. Berdasarkan hasil penelitian, jumlah tanaman sebanyak 1.884 buah belum mencukupi dalam menyerap emisi gas CO sebesar 1.335.035.559 kg/tahun atau setara dengan 2.097.913.021 kg/tahun gas CO2 (karbon dioksida). Sedangkan tanaman yang ada hanya mampu menyerap emisi gas CO2 sebesar 123.468.650 kg/tahun. Untuk menyerap sisa gas CO2 yang tidak terserap, dengan mempertimbangkan ketersediaan lahan, perlu dilakukan penambahan tanaman. Dengan menggunakan tipe jarak titik tanam rapat, diperoleh tanaman tanjung dapat ditanam sebanyak 1 buah di depan GOR dan tanaman pucuk merah sebanyak 42 buah pada median jalan dan 62 buah di depan Ayani Mega Mall. Diperlukan juga peremajaan pada beberapa tanaman untuk mengoptimalkan penyerapan gas CO2 oleh tanaman yang ada di Jalan Ahmad Yani.