Efektivitas tanaman hias dalam penyerapan polutan gas NH₃ dan H₂S di udara

Annisa, Chika Ayu Anggraeni and Yulisa, Fitrianingsih and Sarma, Siahaan (2022) Efektivitas tanaman hias dalam penyerapan polutan gas NH₃ dan H₂S di udara. Jurnal Rekayasa Lingkungan Tropis, 3 (1): 3. pp. 15-22. ISSN 2962-2158

[thumbnail of Jurnal_Annisa Chika Ayu Anggraeni_Universitas Tanjungpura_2022-3.pdf]
Preview
Text
Jurnal_Annisa Chika Ayu Anggraeni_Universitas Tanjungpura_2022-3.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.

Download (393kB) | Preview

Abstract

Karet merupakan salah satu hasil sektor perkebunan yang mempunyai peran cukup penting dalam kegiatan perekonomian di Indonesia. Berdasarkan data BPS tahun 2017 Indonesia adalah negara produsen dan eksportir karet terbesar dunia. Seiring kemajuan industri karet timbul permasalahan lingkungan. Pada saat proses produksi, pabrik akan mengeluarkan sisa-sisa proses dalam bentuk senyawa berbau menyengat yaitu gas amonia (NH3) dan hidrogen sulfida (H2S) yang dapat menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatan apabila dihirup manusia melebihi baku mutu. Salah satu upaya dalam mengurangi kedua gas adalah remediasi dengan menggunakan tanaman. Maka dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui besarnya efektivitas tanaman Rhapis excelsa (palem waregu) dan Liriope spicata (creeping lilyturf) dalam menyerap polutan gas NH3 dan H2S. Pengujian dilakukan dengan mengukur gas di dalam 5 rumah tanaman yang berisisampel lump karet dan masing-masing satu tanaman. Satu rumah tanpa tanaman dilakukan pengukuran gas sebagai kontrol. Pengukuran gas dilakukan di awal dan di akhir setelah 72 jam dimasukkan tanaman. Berdasarkan hasil pengukuran kedua tanaman Rhapis excelsamampu menyerap gas NH3 ditandai respon gejala kerusakan daun pada jam ke-8 pengujian akibat paparan konsentrasi gas NH3 di dalam rumah tanaman meningkat mencapai 171,462 ppm dan 167,514 ppm menyebabkan tanaman menyerap gas melebihi batas kritisnya.Liriope spicata mampu menyerap gas NH3 ditandai respon gejala kerusakan daun pada jam ke-12 pengujian akibat paparan konsentrasi gas NH3 di dalam rumah tanaman meningkat mencapai 113,76 ppm menyebabkan tanaman menyerap gas melebihi batas kritisnya. Rhapis excelsa tidak optimal dalam menyerap gas H2S dikarenakan tanaman mengalami gejala kerusakan daun sebelum 72 jam pengujian. Liriope spicata memiliki efektivitas 87,65% dalam menyerap gas H2Syaitu dari 49,076 ppm menjadi 6,056 ppm.

Item Type: Article
Uncontrolled Keywords: Amonia, Hidrogen sulfida, Liriope spicata, Rhapis excelsa, Tanaman hias
Subjects: Environmental Pollution & Control > Air Pollution & Control
Industrial & Mechanical Engineering > Environmental Engineering
Depositing User: Djaenudin djae Mohamad
Date Deposited: 10 Mar 2023 04:06
Last Modified: 10 Mar 2023 04:06
URI: https://karya.brin.go.id/id/eprint/14797

Actions (login required)

View Item
View Item