Efek interaksi penggunaan media sosial dan pengetahuan kesehatan reproduksi terhadap perilaku seksual beresiko remaja

Penelitian ini hadir untuk menjawab pertanyaan yang banyak beredar di kalangan peneliti media baru dan kaitannya dengan kesehatan reproduksi remaja, benarkah penggunaan media sosial menjadi penyebab rendahnya pengetahuan kesehatan reproduksi yang kemudian menjadikan remaja rentan mengadopsi perilaku seksual beresiko? Pertanyaan ini akan dijawab dengan penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif menggunakan metode survey online. Data dianalisis dengan model mediasi dengan memanfaatkan skema PROCESS Andy F. Hayes. Hasil dari penelitian ini membuktikan bahwa penggunaan media sosial memprediksi perilaku seksual beresiko demikian pula dengan pengetahuan kesehatan reproduksi. Namun tidak terdapat efek interaksi antara variabel pengetahuan kesehatan reproduksi dan penggunaan media terhadap perilaku seksual beresiko, yang berarti penggunaan media sosial bukanlah menjadi penyebab rendah atau tingginya pengetahuan kesehatan reproduksi. Melalui analisis tambahan ditemukan bahwa jenis kelamin memiliki efek interaksi signifikan dengan pengetahuan kesehatan reproduksi terhadap perilaku seksual beresiko, atau dengan kata lain, remaja laki-laki memiliki pengetahuan kesehatan reproduksi yang rendah yang menyebabkannya mengadopsi perilaku seksual beresiko. Dari hasil penelitian ini, dapat direkomendasikan kepada perumus kebijakan untuk proporsional dalam melakukan sosialisasi kesehatan reproduksi, karena baik remaja laki-laki maupun perempuan sangat membutuhkan informasi yang tepat, apalagi mengingat bahwa semakin tinggi pengetahuan kesehatan reproduksi maka semakin rendah perilaku seksual beresiko remaja.