Unjuk kerja sistem pendingin sebagai aspek keselamatan operasi di instalasi penyimpanan sementara bahan bakar nuklir bekas

Sistem pendingin di Kanal Hubung Instalasi Penyimpanan Sementara Bahan Bakar Nuklir Bekas (KHIPSB3) terdiri dari 2 (dua) penukar panas yaitu penukar panas primer dan penukar panas sekunder dan tipe penukar panas yang digunakan adalah shell and tube. Hingga sekarang bahan bakar nuklir bekas yang disimpan di kolam adalah sebanyak 2 bundel dari Radiometalurgi Installation (RMl), 285 bundel dari RSG, dan material teriradiasi sebanyak 3 closed container dari RMI. Tujuan dari sistem pendingin di KHIPSB3 adalah mengambil panas pembangkitan dari bahan bakar nuklir bekas dan menjamin agar keutuhan bahan bakar nuklir bekas yang disimpan dapat dipertahankan sampai dengan waktu yang telah ditentukan. Kegiatan ini dilakukan untuk memperoleh data operasi , \Vaktu pengoperasian sistem pendingin dan perhitungan panas (kalor) yang diambil / diserap oleh sistem pendingin. Lingkup kegiatan meliputi pengukuran suhu kolam input, suhu kelllar dari heat exchanger (HE), suhu chiller dan suhu keluar dari HE primer. Suhu rata-rata T air chiller = 10,75°C, T HE sekunder = 12,65°C , Tout sistem primer = 18,13 °C dan T suhu kolam = 24,18°C. Dari perolehan suhu disetiap titik output dan input sistem pendingin, maka SUhllkolam dapat dipertahankan sesuai dengan kondisi batas operasi , yaitll < 35°C. Hal ini sangat diperlukan untuk menjaga suhu kolam agar tidak melampaui Batas Kondisi Operasi sehingga dapat mencegah kerusakan kelongsong BBNB.