Peluang komersialisasi antariksa terhadap perkembangan teknologi antariksa milik Indonesia

Masa Perang Dingin merupakan titik dimana domain antariksa muncul menjadi lingkungan strategis di
antara para aktor hubungan internasional, khususnya Amerika Serikat dan Uni Soviet pada saat itu. Seiring berjalannyawaktu, aktor negara lainnya mulai memiliki kepentingan terhadap antariksa dengan tujuannya masing-masing. Hingga saat ini Amerika Serikat menjadi salah satu negara yang memiliki kekuatan besar pada domain antariksa. Pada tahun 2015, Amerika Serikat mengesahkan undang-undang yang sering disebut sebagai Spurring Private Aerospace Competitiveness and Entrepreneurship Act (SPACE Act). Undang-undang tersebut memperbolehkan sektor swasta untuk terlibat dalam eksplorasi komersial dan eksploitasi sumber daya ruang angkasa. Negara-negara lainnya pun berusaha untuk menyaingi langkah Amerika Serikat ini dengan mengembangkan teknologi antariksanya untuk kepentingan komersial. Melalui metode deskriptif dan teori kekuasaan struktural untuk menjelaskan tentang komersialisasi antariksa pada masa ini, tulisan ini menyimpulkan bahwa komersialisasi antariksa merupakan sebuah fenomena yang sedang berkembang, Indonesia juga memiliki peluang untuk masuk ke dalamnya, karena komersialisasi antariksa dapat memberikan manfaat kepada perkembangan ekonomi Indonesia.