Kombinasi SPBK dan indeks kualitas udara untuk penanganan daerah rawan terbakar akibat karhutla

Nata, Miharja and Kuncoro, Wisnu (2020) Kombinasi SPBK dan indeks kualitas udara untuk penanganan daerah rawan terbakar akibat karhutla. Prosiding Seminar Nasional Kebijakan Penerbangan dan Antariksa V (SINAS KPA V) Tahun 2020. pp. 51-65. ISSN 2792-2534

[thumbnail of Prosiding_Nata_BPAAP_2020.pdf]
Preview
Text
Prosiding_Nata_BPAAP_2020.pdf

Download (891kB) | Preview

Abstract

Provinsi Kalimantan Barat merupakan salah satu daerah rawan kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Kejadian kebakaran di provinsi ini setiap tahun terus berulang dan terjadi pada saat musim kemarau. Karhutla yang terjadi tahun 2015 dan 2019 merupakan gambaran kejadian terbesar dalam lima tahun terakhir.Luasnya wilayah Provinsi Kalbar dan dampak yang ditimbulkan akibat karhutla berupa asap yang menyebar dan menyelimuti daerah tanpa mengenal batas administrasi. Parameter SPBK merupakan data inderaja yang menghasilkan data wilayah dan diklasifikasikan dengan tingkat bahaya
kebakaran yang terjadi. Dampak asap karhutla yang membahayakan dapat diukur sehingga diperoleh Indeks Kualitas Udara.Keduanya menggunakan metode pengamatan data satelit dan peralatan pengukuran atmosfer permukaan <i>Air Quality Monitoring System </i> (AQMS). Hasil analisa SPBK dan indeks kualitas udara diperoleh data dan informasi sebagai indikator penentuan kriteria kejadian pra karhutla. Adanya data dan informasi tersebut sebagai tindakan pengurangan risiko terhadap kesehatan masyarakat dan perekonomian.

Item Type: Article
Uncontrolled Keywords: Inderaja, Indeks, Karhutla, Spbk, Udara
Subjects: Taksonomi LAPAN > Kajian Kebijakan Penerbangan dan Antariksa > Kajian
Divisions: LAPAN > Deputi Penginderaan Jauh > Pusat Teknologi dan Data Penginderaan Jauh > Stasiun Bumi Penginderaan Jauh Parepare
Depositing User: - Een Rohaeni
Date Deposited: 31 Oct 2022 07:58
Last Modified: 31 Oct 2022 07:58
URI: https://karya.brin.go.id/id/eprint/12477

Actions (login required)

View Item
View Item