Melissa Retno Kusumaningtyas (2018) Geostationary Orbit (GSO) dalam perspektif hubungan Utara-Selatan. Prosiding Seminar Nasional 2017 Pusat Kajian Kebijakan Penerbangan dan Antariksa LAPAN. pp. 195-203. ISSN 977-2654-7000-01
Prosiding_Melissa_KKPA_2018.pdf
Download (376kB) | Preview
Abstract
Meningkatnya permintaan slot orbit dan frekuensi radio serta semakin luasnya ketergantungan pada satelit, semakin menunjukkan posisi strategis GSO yang hingga kini masih menjadi perhatian penting negara-negara. Posisi strategis dan sifat unik GSO yang mampu mencakup luas permukaan bumi menjadi salah satu sumber daya yang mengakibatkan tarik menarik kepentingan antara negara-negara, khususnya negara berkembang dan negara maju. Makalah ini bertujuan untuk menjelaskan permasalahan GSO dari pandangan negara berkembang dan negara maju dalam perspektif hubungan utara-selatan. Tujuan dari kajian ini adalah mendeskripsikan permasalahan GSO dari perspektif hubungan utara-selatan. Metodologi kajian deskriptis analitis dengan menggunakan perspektif hubungan utara-selatan dalam hubungan internasional. Hasil dari kajian ini adalah bahwa dalam perspektif hubungan utara-selatan, pemanfaatan GSO merupakan hubungan perbedaan kepentingan antara dua kelompok negara yang berbeda kemampuan teknologi dan finansial.
Item Type: | Article |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | teknologi antariksa, posisi strategis GSO, hubungan utara-selatan, kepentingan Indonesia |
Subjects: | Taksonomi LAPAN > Kajian Kebijakan Penerbangan dan Antariksa > Kebijakan > Forum Internasional |
Divisions: | LAPAN > Sekretaris Utama LAPAN > Pusat Kajian Kebijakan Penerbangan Dan Antariksa |
Depositing User: | - Een Rohaeni |
Date Deposited: | 25 Oct 2022 06:41 |
Last Modified: | 25 Oct 2022 06:41 |
URI: | https://karya.brin.go.id/id/eprint/12348 |