Implementasi Aprs Digital Repeater (Digipeater) Pada Stasiun Bumi

Sonny Dwi Harsono and Zhauhar Rainaldy Ardhana (2019) Implementasi Aprs Digital Repeater (Digipeater) Pada Stasiun Bumi. Prosiding SIPTEKGAN XXIII Tahun 2019. pp. 192-202. ISSN 978-602-6465-24-5

[thumbnail of Prosiding_Sonny Dwi Harsono_Pusteksat_2019.pdf]
Preview
Text
Prosiding_Sonny Dwi Harsono_Pusteksat_2019.pdf

Download (869kB) | Preview

Abstract

Bencana alam merupakan kondisi yang perlu kita waspadai. Waktu terjadinya pun bisa sewaktu-waktu dalam waktu yang cepat dan tidak terduga. Misalnya, gunung meletus, gempa bumi, dan tsunami. Kemungkinan terjadinya bencana ini tersebar sepanjang tahun di semua wilayah Indonesia, baik daratan maupun lautan. Komunikasi sangat diperlukan untuk memantau kondisi baik sebelum atau setelah terjadi bencana, maupun pasca bencana. Dengan adanya sarana komunikasi yang baik saat terjadi bencana kita bisa mengetahui kondisi yang ada, sehingga akan sangat membantu ketika kondisi darurat baik bencana besar maupun kecil. Satu-satunya sarana komunikasi yang tidak terganggu dan lumpuh adalah radio komunikasi / radio pancar, artinya radio komunikasi mampu bertahan di saat infrastruktur komunikasi publik dalam kondisi rusak atau hancur. APRS merupakan salah satu dari komunikasi digital dan informasi secara cepat dalam suatu area secara real-time dan diperuntukkan bagi pertukaran data dalam jumlah besar. Digital Repeater (Digipeater) APRS yang terletak di Stasiun Bumi Rancabungur, Pusat Teknologi Satelit Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Di buat untuk menerima dan mengirim sinyal, Radio, Modulasi APRS yang digunakan untuk radio yaitu Audio Frekuensi Shift Keying (AFSK). Dari penerapan dapat disimpulkan bahwa Informasi berupa pesan APRS tidak akan dipancar ulang oleh digipeater stasiun bumi jika tidak menggunakan path yang sesuai. Digipeater di stasiun bumi ini sangat membantu menyebarkan informasi dari mobile tracker yang dekat dengan titik bencana, bahkan informasi tersebut dapat di-repeate lebih jauh lagi menggunakan sistem hooping ke digipeater lainnya sehingga diperoleh jangkauan yang lebih luas.

Item Type: Article
Uncontrolled Keywords: Disaster, APRS, Digipeater, AFSK.
Subjects: Taksonomi LAPAN > Teknologi Penerbangan dan Antariksa > Pengoperasian > Satelit
Divisions: LAPAN > Deputi Teknologi Penerbangan Dan Antariksa > Pusat Teknologi Satelit
Depositing User: Administrator Repository
Date Deposited: 08 Feb 2021 08:39
Last Modified: 19 Jul 2022 03:08
URI: https://karya.brin.go.id/id/eprint/11598

Actions (login required)

View Item
View Item