Respon Magnetosfer dan Ionosfer di Atas Indonesia Respon Magnetosfer dan Ionosfer di Atas Indonesia Terhadap Cuaca Antariksa Ekstrim dan Dampaknya Pada Satelit LAPAN TUBSAT (Magnetosphere-Ionosphere Response Over Indonesia to Extreme Weather Space and Its Impact on LAPAN TUBSAT Satellite)

Dengan menggunakan data hasil pengamatan maka dilakukan investigasi respon magnetosfer dan ionosfer di atas Indonesia terhadap cuaca antariksa ekstrim dan sekaligus mengkaji dampaknya pada satelit Lapan Tubsat melalui metode visual dan studi terhadap literatur. Hasil investigasi data dan studi literatur diperoleh bahwa Matahari merupakan penggerak utama dinamika cuaca antariksa. Selain itu, juga diperoleh bahwa respon magnetosfer dan ionosfer terhadap fenomena cuaca antariksa dapat dimonitor menggunakan peralatan pengamat cuaca antariksa di Pusat Sains Antariksa, Lapan berupa pola yang terganggu pada medan geomagnet komponen H dari stasiun Kupang dan stasiun Manado, data ionosfer foF2 dari stasiun Manado dan indeks Dst bulan Maret 2013. Sedangkan dampak cuaca antariksa pada satelit Lapan Tubsat menyebabkan gangguan pada sistemnya baik berupa kenaikan suhu dan arus. Hasil tersebut dapat digunakan sebagai bahan penelitian selanjutya yang lebih komprehensif sehingga pemahaman masyarakat tentang cuaca antariksa dan dampaknya dapat meningkat agar dapat melaksanakan mitigasi dampak cuaca antariksa sendiri.