Kajian Forest Base Probability Menggunakan Citra Landsat untuk Mendukung Indonesia’s National Carbon Accounting System (INCAS) Wilayah Sumatera

Indonesia’s National Carbon Accounting System (INCAS) dibentuk untuk mendukung mekanisme Reduced Emissions from Deferestation and Degradation (REDD) internasional. Lapan sebagai salah satu institusi mengambil peran dalam pemrosesan dan penyediaan data satelit penginderaan jauh seluruh wilayah Indonesia. Kegiaatan INCAS di LAPAN meliputi : inventarisasi data, penyeleksian scene, koreksi orthorektifikasi, koreksi radiometri, penghilangan data awan (cloud masking), mosaik data, dan klasifikasi digital. Klasifikasi digital yang dilakukan adalah pembuatan forest base proability dan forest probability. Namun pada kajian ini lebih ditekankana pada pembuatan forest base probability untuk wilayah Sumatera tahun2008. Kriteria hutan yang dimaksud dalam ajian ini adalah hutan yang memiliki tutupan kanopi lebih dari 20%, memiliki ketinggian minimal 2 meter, dan meerupakan hutan jenis kayu. Data utama yang digunakan adalah mosaik citra Landsat 5 dan Landsat 7 tahun 2008, sedangkan data mosaik lain yang digunakan adalah tahun 2006 dan 2000. Data lain digunakan untuk menunjang tingkat akurasi klasifikasi, yaitu citra Quickbird tahun 2008-2009, data sekunder seperti data geologi, informasi penutup lahan, dan data survei lapangan. Metode yang igunakan adalah pembuatan training sampel, analisis menggunakan Canonical Vaiate Analysis (CVA), dan membuatzona stratifikasi. Hasil dari kajian ini berupa nilai indeks dan threshold terbaik untuk membedakan hutan dan non hutan serta zona stratifikai hutan di Pulau Sumatera.