LOW DOSE RATE (LDR) Ir-192 WIRE SOURCES FOR BRACHYTHERAPY
Sari
SUMBER KAWAT Ir-192 DOSIS RENDAH UNTUK "BRACHYTHERAPY". Makalah ini mengemukakan tinjauan beberapa aspek "afterloading brachytherapy" dengan menggunakan sumber Ir- 192 (kawat) dosis rendah. Beberapa keunggulan Ir-192 dosis rendah dibandingkan dengan dosis tinggi dibahas pula dalam makalah ini. Ditekankan pula bahwa ketepatan kalibrasi radioaktivitas merupakan hal yang sangat penting, serta disarankan untuk menggunakan metode radiokalorimetri sebagai teknik kendali kualitas yang baru. Status Ir-192 "brachytherapy" dosis rendah di Jepang dan di Indonesia juga dikemukakan serta beberapa contoh aplikasi klinisnya. Sebagai penutup, penulis menyimpulkan bahwa produksi Ir-192 dosis rendah mempunyai potensi besar untuk dapat dikembangkan di BATAN dan karena keunggulannya, penggunaan sumber Ir-192 dosis rendah mempunyai peluang yang besar untuk disebarluaskan sesuai dengan minat beberapa rumah sakit di Indonesia. Langkah awal telah dimulai dengan melakukan kerjasama dengan Bagian Radiologi-Rumah Sakit Hasan Sadikin, Bandung.
LOW DOSE RATE (LDR) Ir-192 WIRE SOURCES FOR BRACHYTHERAPY. This article reviews several aspects of afterloading brachytherapy using low dose rate radioactive sources especially Ir-I92 wire sources. The rationale for low dose rate is referred and the advantages of Ir-192 were also considered. The importance of accurate radioactivity calibration is stressed and the radiocalorimetric method is suggested as a new quality control technique. The present status of the low dose rate Ir-192 brachytherapy in Japan is briefly described along with an example of clinical practices in this technique. The status in Indonesia is also quoted by introducing the recent commencement of cooperation between the BATAN and the Hasan Sadikin Hospital, Bandung. As a summary the author appeals the importance of low dose rate brachytherapy using Ir-192 sources which has a potential of development and dissemination with a number of advantageous characteristics for the both production and utilization sectors.
Teks Lengkap:
PDFRefbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.