MEMPOSISIKAN MASYARAKAT SEBAGAI GARDA DEPAN PELESTARI SUMBER DAYA ARKEOLOGI

  • nfn Wasita Balai Arkeologi Banjarmasin
Keywords: masyarakat, pelestarian, sumberdaya arkeologi

Abstract

Indonesian archaeologists are challenged by the huge number of cultural heritage that to be conserved. Concerning with this, the involvement of people surrounding the heritage places, as one of instrument of conservation, is very important. However, innovation in method and strategy to increase the people awareness in any conservation activities are still to be done.

References

Hartono, Tri. 2004. "Pengelolaan Sumber Daya Arkeologi: Pelestarian Dan Pengembangan Situs Ratu Boko", Thesis . Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.

Koeswhoro, Pudjo. 2003. "Kontroversi Jagad Jawa Borobudur", Suara Merdeka 11 Januari 2003. Semarang.

Kosasih, EA. 2000. "Pemahaman Masyarakat Terhadap Arkeologi
Indonesia: Antara harapan dan Kenyataan", Proceedings Evaluasi
Hasil Penelitian Arkeologi: Jakarta: . Pusat Arkeologi. Him. 203-228.

Nurhadi. 2000. "Penelitian Arkeologi dari GBHN ke GBHN", Proceedings. Evaluasi Hasil Penelitian Arkeologi. Jakarta: Pusat Arkeologi. Hlm. 264-276.

Soebadio, Haryati. 1993/94. "Arkeologi dan Pengembangan Sosial Budaya", Pertemuan Ilmiah Arkeologi VI. Jakarta: Pusat Penelitian Arkeologi Nasional. Him. 3-14.

Sugiyanto, Bambang. 2002. "Penelitian Gua Prasejarah di Kecamatan Muara Uya, Kabupaten Tabalong, Kalsel", Laporan Penelitian Arkeologi. Banjarbaru: Balai Arkeologi Banjarmasin. Belum Terbit.

Sulistyanto, Bambang. 1995. "Perilaku Masyarakat terhadap Benda Cagar Budaya Sangiran: Studi kasus di Desa Krikilan ", Berkala Arkeologi Tahun XV No. 1. Yogyakarta: Balai Arkeologi Yogyakarta. Him. 46-63.

_____ . 1996. "Perubahan Sosial di Kawasan Benda eagar Budaya
Sangiran: Studi kasus tentang perubahan perilaku ", Berkala
Arkeologi Tahun XVI No. 2. Yogyakarta : Balai Arkeologi
Yogyakarta. Him. 28-41 .

__ .2001. "Perubahan Nilai Magis Fosil Kawasan Sangiran", Proceedings Evaluasi Hasil penelitian Arkeologi. Jakarta: Pusat Arkeologi. Him. 207-229.

__ . 2003. Balung Buto: Warisan Budaya Dunia dalam Perspektif Masyarakat Sangiran. Yogyakarta: Kunci llmu.

Surakhmad, Winarno. 1980. Mewujudkan Nilai-Nilai Hidup Dalam Tingkah Laku Sebuah lkhtisar Pedoman Pendekatan Metodologik. Bandung: Tarsito.

Widianto, Harry, Truman Simanjuntak, dan Budianto Hakim. 1997. "Ekskavasi Situs Gua Babi , Kabupaten Tabalong, Propinsi Kalimantan
Selatan", Berita Penelitian Arkeologi No. 01 . Banjarmasin: Balai Arkeologi Banjarmasin.

Widianto, Harry, dan Retno Handini. 1998/99. "Penelitian Situs Gua Babi Tahap Ill dan IV Kecamatan Muara Uya, Kabupaten Tabalong , Kalimantan Selatan ", Laporan Penelitian Arkeologi. Banjarmasin: Balai Arkeologi Banjarmasin.

_ _ . 2003. "Karakter Budaya Prasejarah di Kawasan Gunung Batubuli, Kalimantan Selatan: Mekanisme Hunian Gua Pasca Pleistosen ", Berita Penelitian Arkeologi No. 12. Banjarmasin: Balai Arkeologi Banjarmasin.

Yuwono, J Susetyo. 2006. "Peran Stakeholders Dalam Pengelolaan
Sumberdaya Arkeologi", Makalah Cultural Resource Management di
Yogyakarta.
How to Cite
Wasita, nfn. (1). MEMPOSISIKAN MASYARAKAT SEBAGAI GARDA DEPAN PELESTARI SUMBER DAYA ARKEOLOGI. Naditira Widya, 1(1), 120-130. https://doi.org/10.24832/nw.v1i1.368