WARISAN MULAVARMMAN: MAKNA DAN KEBIJAKAN STRATEGIS

  • Vida Pervaya Rusianti Kusmartono Balai Arkeologi Banjarmasin
Keywords: MOiavarmman, yOpa, Sanskerta, Pallawa, Kutai, Kalimantan, DAS Mahakam, kebijakan

Abstract

Every individual who has attended a 12-years-elementary education must be familiar with the lndic influenced name of "MOiavarmman", which marked the commencement of the historical era of the Indonesian Archipelago in early 4th Century. The written evidence of MOiavarmman's existence is inscribed on six of the seven yOpa of Muara Kaman. Besides the seven yOpa, archaeological traces of Hinduism are also discovered in settlement pouches along the Mahakam River Basin up to the upper river in the west and north. Nevertheless, the relationship among those material cultures is still a mystery; whether they can be identified as Oiavarmman's heritage is a question which needs further meticulous analysis for liable answers. Despite the present mystery, this article will discuss a glimpse of cultural occurrences in the eastern region of Kalimantan based on local narratives, the archaeological evidences of Hinduism on the Mahakam River Basin and their significance, and the strategic policy to accomplish the preservation-based benefiting from archaeological resources.

References

Adham, D. 1981 . Salasilah Kutai. Jakarta: Proyek Penerbitan Buku Sastra Indonesia dan Daerah, Departemen Pendidikandan Kebudayaan.

Arfian S. 1994. Penelitian Arkeometri Situs Muara Kaman , Kecamatan Muara Kaman , Kabupaten Kutai , Provinsi Kalimantan Timur. Laporan Penelitian Arkeologi. Banjarmasin: Balai Arkeologi Banjarmasin. Belum diterbitkan.

Arifin, Karina. 1999. Penelitian Etnoarkeologi terhadap praktek penguburan kedua dan tipe monumennya di Kayan Mentarang. Dalam Cristina Eghenter dan Bernard Sellato (eds). Kebudayaan dan Pelestarian Alam.Penelitian lnterdisipliner di Pedalaman Kalimantan. Jakarta: WWF-Indonesia dan the Ford Foundation.hlm. 437-464.

Bernet Kempers, A.J. 1959. Ancient Indonesia Art. Amsterdam: C.P.J. van der Piet.

Buijis, Heeren D.W., H. Witkamp, F.H. Endert, H.C. Siebers, en D.F.K Bosch. 1927. Midden-Oost-Borneo-Expeditie 1925. Weltevraden: Druk van G. Kolff & Co.

Damais, Louis-Charles. 1995. Epigrafi dan Sejarah Nusantara.

Groeneveldt, W.P. 1960. Historical Notes on Indonesia and Malaya compiled from Chinese Sources. Djakarta: C.V. Bhratara.

Krom, N.J. 1956. Zaman Hindu Cetakan ke-2. Terjemahan Arif Effendi. Djakarta:P.T. Pembangunan.

Kusmartono, Vida P.R .. 1995. Survei lkonografi Situs Gua Gunung
Kombeng, Kalimantan Timur. Laporan Penelitian Arkeologi. Banjarmasin: Balai Arkeologi Banjarmasin. Belum diterbitkan.

__ . 2002. Jejak budaya Hindu-Buddha pada DAS Mahakam : Ada kah permukiman pendukungnnya. Naditira Widya, Bentang Lahan dan Permukiman Kuno di Indonesia, Edisi Khusus Nomor 09, Oktober 2002. Banjarbaru: Balai Arkeologi Banjarmasin. him. 40-59.

Lukito, Nugroho Harjo. 2003. Penelitian Eksploratif Daerah Aliran Sungai Keham , Keca matan Muara Wis, Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur. Laporan Penelitian Arkeologi. Banjarbaru: Balai Arkeologi Banjarmasin. Belum diterbitkan.

Mees, C.A.M. 1935. De Kroniek van Koetai. Tekstuitgave met toelichtig. Thesis. Leiden: Leyden University.

Muljana, Slamet. 1979. Nagarakretagama dan Tafsir Sejarahnya . Jakarta: Bhratara Karya Aksara.

_ _ . 1983. Pemugaran Persada Sejarah Leluhur Majapahit. Jakarta: Inti ldayu Press.

Proyek Pembinaan Peninggalan Sejarah dan Kepurbakalaan Pusat. 1995. Undang-Undang Republik Indonesia nomor 5 tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 10 tahun 1993 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Republik Indonesia nomor 5 tahun 1992 tentang Benda
Cagar Budaya. Jakarta:, Direktorat Perlindungan dan Pembinaan Peninggalan Sejarah dan Purbakala, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Sudarmika, G.M. 2001 . Tinggalan arkeologi sebagai salah satu wahana pemersatu unsur bangsa. Dalam Harkantiningsih
( eds) . Proceedings Evaluasi Hasil Penelitian Arkeologi: Mencermati Nilai Budaya Masa Lalu dalam menatap Masa Depan Bedugul, 14-17 Juli 2000. Jakarta: Pusat Penelitian Arkeologi.

Suhadi, Machi . 1997/1998. Laporan Penelitian Arkeologi di Muara Kaman, Kabupaten Kutai, Kalimantan Timur 1998 (Tahap II ). Jakarta : Pusat Penelitian Arkeologi Nasional.

Sumadio, Bambang (ed) . 1993. Jaman Kuna. Sejarah Nasionallndonesia II. Jakarta: Balaii Pustaka.

Tim penelitian. 2005. Laporan Penelitian Arkeologi-Sejarah Kerajaan Kutai di Kawasan Muara Kaman Tahap II. Tenggarong : Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara dan Universitas Negeri Malang.
How to Cite
Kusmartono, V. P. R. (1). WARISAN MULAVARMMAN: MAKNA DAN KEBIJAKAN STRATEGIS. Naditira Widya, 2(2), 159-177. https://doi.org/10.24832/nw.v2i2.349