MELACAK ASAL TRADISI PENGUBURAN Dl GUA-GUA Dl KALIMANTAN

  • Bambang Sugiyanto Balai Arkeologi Banjarmasin
Keywords: tradisi penguburan, gua, ceruk, Australomelanesid, Dayak, Kalimantan

Abstract

It is acknowledged that the indigenous people who inhabit Kalimantan are the Dayak. Ethnologists suggest that the Dayak are divided into hundreds of smaller ethnic groups. Each sub-ethnic group develops its particular burial tradition, either primary or secondary. Nevertheless, based on many ethno-archaeological researches, retained universal elements are indicated in each burial materialization among others is burial with or without container placed in caves or rock shelter. This article discusses the origins of cave burial tradition in Kalimantan.

References

Barth, E. 1952. The Southren Mongoloid Migration. Man 52: 5-8.

Coomans, Mikhail. 1987. Manusia Daya Dahulu, Sekarang, Masa Depan. Jakarta: PT. Gramedia

Coon, C.S. 1962. The Origin of Races. London: Jonathan Cape.

__, 1966. The Living Races of Man. London: Jonathan Cape.

Howells, W.W. 1973. The Pacific Islander. New York: Scribner's.

__, 1976. Physical variation and history in Melanesia and Australia. AJPA 45: 641-650.

__ , 1977. Hominid fossils. Dalam W.W. Howels dan P.J. Tsuchitani (ed), Paleoanthropology in the Peoples' Republik of China. Washington, D.C.: National Academy of Science.

__ , 1989. Skull shapes and the map. Cambridge: Harvard University,
Papers of the Peabody Museum No.79.

lntan, M. Fadhlan S. Dan Rokhus D. Awe. 1995. Punan Benau: Masyarakat Tradisional di Hulu Sungai Sajau, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Timur. Laporan Penelitian Arkeologi Bidang Arkeometri. Proyek Penelitian Purbakala Jakarta: Pusat Penelitian Arkeologi Nasional, belum terbit.

Kosasih, E.A. 1998. Aspek Prasejarah di Wilayah Kabupaten Tabalong, Propinsi Kalimantan Selatan. Berkala Arkeologi Tahun XVIII Edisi No. 2/Nopember 1998. Yogyakarta: Balai Arkeologi Yogyakarta, him.

Kusmartono, V.P.R. 2006. Jejak Puak-puak Austronesia di Jantung Kalimantan: Situs Nanga Balang dan Ceruk Bukit Tahapun, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat. Laporan Survei , Arkeologi. Kerjasama Penelitian dengan World Wide Fund Indonesia, Nasional Geografic Indonesia, dan Balai Taman Nasional Betung Kerihun. Banjarbaru: Balai Arkeologi Banjarmasin, belum terbit.

Kutojo, Sutrisno, Bambang S, A. Yunus, Sagimun, dan Latif (eds.) 1979. Monografi Kalimantan Tengah. Jakarta: Proyek Media Kebudayaan, Dierktorat Jenderal Kebudayaan, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Nitihaminoto, Gunadi dan Bambang S.W.A.1998/1999. Penelitian Eksploratif DAS Barito Tahap I, Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah. Laporan Penelitian Arkeologi . Banjarmasin: Balai Arkeologi
Banjarmasin, belum terbit.

Prasetyo, Bagyo dan E.A. Kosasih. 1995/1996. Penelitian Eksploratif Situs-situs Prasejarah di Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan.
Laporan Penelitian Arkeologi. Banjarmasin: Balai Arkeologi Banjarmasin, belum terbit.

Riwut, Nila dan Agus F.H. (eds.) 1993. Kalimantan Membangun: A/am dan Kebudayaan. Yogyakarta: PT. Tiara Wacana Yogya.

Sulistyanto, Bamba'ng. 2001. Konsep Kematian dan Penguburan
Masyarakat Dayak Lawangan di Desa Dambungraya, Kecamatan
Haruai, Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan. Laporan Penelitian Arkeologi. Banjarbaru: Balai Arkeologi Banjarmasin, belum terbit.

Sugiyanto, Bambang. 2003. Survei Eksploratif Gua-gua Prasejarah di
Kecamatan Haruai, Kabupaten Tabalong, Propinsi Kalimantan Selatan. Laporan Penelitian Arkeologi. Banjarbaru: Balai Arkeologi Banjarmasin, belum terbit.

Sugiyanto, Bambang. 2004. Penelitian Gua Prasejarah di Kabupaten Pasir Kalimantan Timur. Berita Penelitian Arkeologi No. 14. Banjarbaru: Balai Arkeologi Banjarmasin.

Wasita_2006. Sistem Penguburan Uma Kaharingan Dayak Lawangan. Berita Penelitian Arkeologi No. 16 Edisi Khusus Etno-Arkeologi Religi Dayak di Kalimantan. Banjarbaru: Balai Arkeologi Banjarmasin, him. 1-17.
How to Cite
Sugiyanto, B. (1). MELACAK ASAL TRADISI PENGUBURAN Dl GUA-GUA Dl KALIMANTAN. Naditira Widya, 3(1), 1-14. https://doi.org/10.24832/nw.v3i1.369