https://buero-paris.com/ https://sunmpo.com/ KAJIAN EPIGRAFIS PRASASTI BABAHAN | Prihatmoko | Forum Arkeologi

KAJIAN EPIGRAFIS PRASASTI BABAHAN

Hedwi Prihatmoko

Abstract


Babahan inscriptions are not fully published until now. Historical data which were revealed from Babahan inscriptions are very limited. This research aims to reconstruct cultural history and reveal social institutions depicted in Babahan inscriptions in order to add historical data of ancient Bali. The data were collected through observation, such as physical attributes, material, amount of plates, amount of lines on every plate, type of letters, and type of languages, then continued with literature study. Analysis was done through transliteration, editing, and translation. Interpretation is presented descriptively by placing it in the context of ancient Bali history. The result of this research is that Babahan inscriptions could be grouped into two groups. Group one uses ancient Balinese letter and language which was issued by King Ugrasena. Group two uses ancient Javanese letter and language which was issued by King Wālaprabhu. The social institutions, depicted by Babahan inscriptions, are political and religious institutions. Political institution is depicted through the mentions of official positions in the government and social order in society. Religious institution is depicted through the mentions of official positions of religious leaders, sacred places, the idea of king leadership, and ṡapatha.

 

Prasasti Babahan merupakan kelompok prasasti yang belum diterbitkan secara utuh. Data sejarah yang diungkapkan dari Prasasti Babahan masih sangat terbatas hingga saat ini. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan rekonstruksi sejarah kebudayaan dan mengungkapkan gambaran pranata sosial yang ada di dalamnya untuk melengkapi penyusunan sejarah Bali kuno. Pengumpulan data dilakukan melalui pengamatan langsung terhadap unsur fisik, bahan, jumlah lempeng, jumlah baris tiap lempeng, jenis aksara, dan jenis bahasa, serta studi kepustakaan. Analisis dilakukan melalui alih aksara, penyuntingan prasasti, dan alih bahasa. Penafsiran disajikan secara deskriptif dengan menempatkannya di dalam konteks sejarah Bali kuno. Hasil penelitian ini adalah Prasasti Babahan merupakan prasasti sima yang terdiri dari dua kelompok. Kelompok I menggunakan aksara dan bahasa Bali kuno yang dikeluarkan oleh Raja Ugrasena, sedangkan kelompok II menggunakan aksara dan bahasa Jawa kuno yang dikeluarkan oleh Raja Wālaprabhu. Pranata sosial yang tampak dari Prasasti Babahan adalah pranata politik dan agama. Pranata politik digambarkan melalui penyebutan nama jabatan di pemerintahan dan tatanan sosial di masyarakat. Pranata agama digambarkan melalui penyebutan nama jabatan pemuka agama, tempat suci keagamaan, gagasan kepemimpinan raja, dan ṡapatha.


Keywords


Epigrafi, Prasasti Babahan, Ugrasena, Wālaprabhu, Pranata Sosial.

Full Text:

PDF

References


Ardika, I Wayan, I Gde Parimartha, dan A. A. Bagus Wirawan. 2013. Sejarah Bali: dari Prasejarah hingga Modern. Denpasar: Udayana University Press.

Astawa, Anak Agung Oka. 1995. “Mata Pencaharian Penduduk pada Zaman Raja Sang Ratu Ṡri Ugrasena.” Dalam Proceedings Analisis Hasil Penelitian Arkeologi: Analisis Sumber Tertulis Masa Klasik, disunting oleh Endang Sri Hardiati, Naniek Harkantiningsih, Harry T. Simanjuntak, Sonny Wibisono, Lien D. Ratnawati, dan Marsudi, 51-58. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Astra, I Gde Semadi. 1997. “Birokrasi Pemerintahan Bali Kuno Abad XII-XIII: Sebuah Kajian Epigrafis.” Disertasi, Universitas Gadjah Mada.

________________. 2002. “Lembaga Pemerintahan Tingkat Pusat pada Masa Gunapriyadharmapatni - Dharmodayana Warmadewa.” Humaniora XIV (2): 127-136.

________________. 2009. “Epigrafi, Historiografi, dan Kearifan Lokal dalam Perspektif Multikultural.” Dalam Pemikiran Kritis Guru Besar Universitas Udayana Bidang Sastra dan Budaya, 111-135. Denpasar: Udayana University Press.

Bakker, J.W.M. 1972. Ilmu Prasasti Indonesia. Yogyakarta: Jurusan Sejarah Budaya IKIP Sanata Dharma Yogyakarta.

Boechari. (1977) 2012. “Epigrafi dan Sejarah Indonesia.” Dicetak ulang, dalam Melacak Sejarah Kuno Indonesia Lewat Prasasti: Kumpulan Tulisan Boechari, disunting oleh Ninie Susanti, Hasan Djafar, Edhie Wurjantoro, dan Arlo Griffiths, 3-28. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia.

de Casparis, J.G. 1956. Selected Inscriptions from The 7th to The 9th Century A.D. Volume II dari Prasasti Indonesia. Bandung: Masa Baru.

Damais, Louis-Charles. 1959. “Notices Bibliographiques: Ouvrages d’Études Indonésiennes.” Bulletin de l’École Française d’Extrȇme Orient 49 (2): 679-702.

__________________. 1960. “Études Balinaises V: Date de Quelques Nouvelles Chartes Balinaises.” Bulletin de l’École Française d’Extrȇme Orient 50 (1): 153-160.

__________________. 1990. Etudes d’Epigraphie Indonesienne. Paris: École Française d’Extrȇme Orient.

Djafar, Hasan. 1991. “Prasasti dan Historiografi.” Dalam Seminar Sejarah Nasional IV: Subtema Historiografi, 177-216. Jakarta: Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional.

Dwiyanto, Djoko. 1995. “Pendekatan Ilmu Sosial dalam Analisis Sumber Tertulis Masa Klasik.” Dalam Proceedings Analisis Hasil Penelitian Arkeologi: Analisis Sumber Tertulis Masa Klasik, disunting oleh Endang Sri Hardiati, Naniek Harkantiningsih, Harry T. Simanjuntak, Sonny Wibisono, Lien D. Ratnawati, dan Marsudi, 238-247. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Flannery, Kent V. 1972. “The Cultural Evolution of Civilizations.” Annual Review of Ecology and Systematics 3:399-426.

Goris, Roelof. 1954. Prasasti Bali. 2 Vols. Bandung: N.V. Masa Baru.

Granoka, Ida Wayan Oka, I Gde Semadi Astra, I Gusti Ngurah Bagus, I Wayan Jendra, I Nengah Medera, dan Ketut Ginarsa. 1985. Kamus Bali Kuno – Indonesia. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.

Heine-Geldern, Robert. 1942. “Conceptions of State and Kingship in Southeast Asia.” The Far Eastern Quarterly 2 (1): 15-30.

Kartakusuma, Richadiana. 2003. “Peran dan Fungsi Epigrafis sebagai Bidang Studi Sumber Tertulis dan Permasalahannya.” Dalam Cakrawala Arkeologi: Persembahan untuk Prof. Dr. Mundardjito, disunting oleh R. Cecep Eka Permana, Wanny Rahardjo W., dan Chaksana A.H. Said, 199-217. Depok: Jurusan Arkeologi, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia.

Maulana, Ratnaesih. 1993. Siva dalam Berbagai Wujud: Suatu Analisis Ikonografi di Jawa Masa Hindu-Buddha. Depok: Fakultas Sastra Universitas Indonesia.

Nastiti, Titi Surti. 2009. “Kedudukan dan Peranan Perempuan dalam Masyarakat Jawa Kuna (Abad VIII-XV Masehi).” Disertasi, Program Studi Arkeologi, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia.

Parwati, Anak Agung Ayu Raka. 1990. “Jabatan- Jabatan Pemerintahan di Tingkat Daerah pada Zaman Bali Kuno dalam Periode Abad IX-XI.” Skripsi, Jurusan Arkeologi, Fakultas Sastra, Universitas Udayana.

Rahardjo, Supratikno. 2011. Peradaban Jawa: dari Mataram Kuno sampai Majapahit Akhir. Jakarta: Komunitas Bambu.

Renfrew, Colin dan Paul Bahn. 2000. Archaeology: Theories, Methods, and Practice. London: Thames & Hudson Ltd.

Sedyawati, Edi. 1994. Pengarcaan Gaṇeṡa Masa Kaḍiri dan Siŋhasāri: Sebuah Tinjauan Sejarah Kesenian. Jakarta: Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia dan Rijksuniversiteit te Leiden.

Soesanti, Ninie. 1997. “Analisis Prasasti.” Dalam Pertemuan Ilmiah Arkeologi VII. Jilid 1, disunting oleh Endang Sri Hardiati, 171-182. Jakarta: Pusat Penelitian Arkeologi Nasional.

Suarbhawa, I Gusti Made. 2001. “Sisi Kemanusiaan pada Kasus Utang-Piutang dalam Prasasti Bali dan Jawa Kuna Abad X-XIII.” Forum Arkeologi, no. 1: 67-78.

Suarbhawa, I Gusti Made, I Nyoman Sunarya, I Wayan Sumerata, dan Luh Suwita Utami. 2013. “Prasasti Sukawana.” Berita Penelitian Arkeologi (Balai Arkeologi Denpasar).

Suhadi, Machi. 1979. Himpunan Prasasti Bali Koleksi R. Goris dan Ktut Ginarsa. Jakarta: Pusat Penelitian Purbakala dan Peninggalan Nasional.

Sumadio, Bambang. 1993. Jaman Kuna. Jilid II dari Sejarah Nasional Indonesia. Disunting oleh Marwati Djoened Poesponegoro dan Nugroho Notosusanto. Jakarta: Balai Pustaka.

Turner, Bryan S, ed. 2006. The Cambridge Dictionary of Sociology. New York: Cambridge University Press.

van der Tuuk, H.N. dan J.L.A. Brandes. 1885. “Transcriptie van vier Oud-Javaansche Oorkonden op Koper, Gevonden op het Eiland Bali.” Tijdschrift voor Indische Taal-, Land- en Volkenkunde XXX:603-624.

Wiguna, I Gusti Ngurah Tara. 2009. Hak-Hak Atas Tanah pada Masa Bali Kuna Abad X-XI Masehi. Denpasar: Udayana University Press.

Wiguna, I Gusti Ngurah Tara, Nyoman Sunarya, Wayan Tapa, G.A. Ranuara, I.B. Eka Darma L., Made Mahesa Y.P., dan Wayan Turun. 2004. Himpunan Prasasti-Prasasti Bali: Masa Pemerintahan Jayapangus. Denpasar: Dinas Kebudayaan Provinsi Bali.

Yogaswara, Wawan. 2005. “Sapatha dalam Prasasti Sima dari Masa Majapahit: Sebuah Tinjauan tentang Fungsi.” Tesis, Program Studi Arkeologi, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia.

Zoetmulder, P.J. 1982. Old Javanese-English Dictionary. 2 Vols. ‘s-Gravenhage: Martinus Nijhoff.




DOI: http://dx.doi.org/10.24832/fa.v29i3.100

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.