MOTIF HIAS PRASEJARAH DI PULAU SERAM MALUKU TENGAH INDONESIA (Kajian Perbandingan)

  • Lucas Wattimena Balai Arkeologi Maluku (wilayah kerja Propinsi Maluku dan Maluku Utara) Jl. Namalatu-Latuhalat, Kecamatan Nusaniwe Kota Ambon, Maluku-Indonesia 97118

Abstract

Tulisan ini memberikan gambaran tentang perbandingan motif hias prasejarah yang terdapat pada arsitektur di wilayah Pulau Seram Maluku Tengah. Kawasan Maluku Tengah dipilih dalam pembahasan ini, karena memiliki 2 alasan penting, 1) secara geografis Pulau Seram (Maluku Tengah) merupakan salah satu Pulau Besar yang membentang secara horizontal di garis wallacea. 2) lokasi penelitian yang dibahas tidak mengenal atau memiliki tradisi megalitik. Tujuan penelitian kiranya dapat memberikan informasi penting kepada arkeologi bagi penelitian arkeologi di Maluku. Metode penelitan menggunakan pendekatan etnoarkeologi, dengan teknik pengumpulan data observasi dan studi kepustakaan. Hasil penelitian menunjukan bahwa perbandingan motif hias arsitektur di Seram Utara lebih banyak ditemukan pada tiang-tiang kayu penyangga rumah panggung dan anak tangga. Sedangkan pada arsitektur di Seram Selatan lebih banyak ditemukan motif hias pada dinding, pintu, ruang tamu, tiang, dan digantung. Motif-motif hias arsitektur tersebut pun variatif seperti, motif binatang, geometris, antropormorfik, manusia. Jenis-jenis motif hias tersebut untuk wilayah Seram Utara lebih didominasi oleh motif geometris dan antropormorfik, sedangkan Seram Selatan lebih didominasi oleh motif binatang, geometris, antropormorfik.

References

Ajawaila, J, W. 2005. “Dinamika Budaya Orang Maluku.” Pp. 159–79 in MAluku Menyambut Masa Depan. Ambon Maluku: Lembaga Kebudayaan Daerah Maluku.

Arifin, Karina. 1992. Lukisan Batu Karang Di Indonesia: Suatu Evaluasi Hasil Penelitian. Depok.

Forth, G. 1998. Ritual Implications of Settlement Change An Eastern Indonesian Example.
Fox, James J. 2006. Inside Austronesian Houses Perspective on Domestic Design For Living. Canberra Australia: The Australia National University Press.

Handoko, Wuri. 2016. “Arkeologi Sejarah Islam Di Pesisir Selatan Pulau Seram Maluku Tengah.” Kapata Arkeologi 12(1):79–90.

Istari, T. M. Rit. Istari. 2012. “Ragam Hias Non-Cerita Pada Relief Candi Untuk Perkembangan Motif Batik Kontemporer.” Naditira Widya 6(1):64–78.

Jatmiko dan Muhammad Mujabuddawat. 2016. “Jejak Budaya Paleolitik Di Pulau Seram : Kajian Migrasi Manusia Awal Di Wilayah Indonesia Timur.” Kapata Arkeologi 12(1):71–78.

Maryone, Rini. 2010. “Fungsi Perahu Dalam Kehidupan Masyarakat Waropen.” Kapata Arkeologi 6(11 November):66–75.

Nuralia, Lia. 2017. “Kajian Arti Dan Fungsi Ragam Hias Pada Rumah Tuan Tanah Perkebunan Tambun, Kabupaten Bekasi.” Purbawidya 6(1 Juli):43–60.

O’Connor, Sue, Matthew Spriggs, Peter Marius Veth, and Australian National University. Research School of Pacific and Asian Studies. 2006. The Archaeology of the Aru Islands, Eastern Indonesia. edited by V. S. O" Connor, Matthew Springs And P. Australia: The Australia National University Press. Retrieved (http://epress.anu.edu.au/ta22_citation.html).

Penelitian, Tim. 2012a. Penelitian Antropologi Dan Arkeologi Perubahan Sosial Budaya Masyarakat Patalima Di Teluk Elpaputih. Ambon Maluku.

Penelitian, Tim. 2012b. Survei Arkeologi Rumah Tradisional Di Pesisir Selatan Pulau Seram. Ambon Maluku.

Penelitian, Tim. 2013. Permukiman Orang Huaulu Di Seram Utara, Maluku Tengah. Ambon Maluku.

Penelitian, Tim. 2015. Laporan Penelitian Arkeologi Cultural Resourches Management (CRM) Orang Huaulu, Seram Utara Kabupaten Maluku Tengah Propinsi Maluku. Ambon Maluku.

Rijoly, L. C. Joseph dan Frans. 2005. “Arsitektur Tradisional Maluku.” Pp. 39–48 in Maluku Menyambut Masa Depan. Ambon Maluku: Lembaga Kebudayaan Daerah Maluku.

Ririmasse, Karyamantha Surbekti dan Marlon. 2016. “Karakteristik Dan Habitasi Moluska Di Situs Hatusua Seram Bagian Barat Maluku Indonesia.” Kapata Arkeologi 12(1):91–102.

Ririmasse, Marlon N. R. 2010. “Boat Symbolism And Social Identity in the Southeast Moluccas.” Naditira Widya 4(2):245–56.

Ririmasse, Marlon N. R. 2016. “Arkeologi Kawasan Hatusua Di Seram Bagian Barat Maluku : Hasil Penelitian Terkini Dan Arah Pengembangannya Archaeology of Hatusua Complex in West Seram Moluccas : Recent Research Result and Future Development.” Kapata Arkeologi 12(2):125–36.

Salhuteru, Marlyn. 2007. “Megalitik Di Maluku.” Kapata Arkeologi 3.

Salhuteru, Marlyn dan Lucas Wattimena. 2011. “Tradisi Megalitik Dan Sistem Nilai Budaya Maluku.” Kapata Arkeologi 7(November 2011).
Santiko, Hariani. 2015. “RAGAM HIAS ULAR-NAGA DI TEMPAT SAKRAL PERIODE JAWA TIMUR.” Amerta 33(2 November 2015):85–96.

Shenan, Stephen. 1994. Archaeological Approaches to Culture Identity. London: London and New York.

Sihasale, Wem R. 2005. “Pola Pengelompokkan Adat Dan Sistem Pemerintahan Adat Di Maluku.” Pp. 67–88 in MAluku Menyambut Masa Depan. Ambon Maluku: Lembaga Kebudayaan Daerah Maluku.

Soselisa, Hermien. 2005. “Pengelolaan Lingkungan Dalam Budaya Orang Maluku.” Pp. 198–214 in MAluku Menyambut Masa Depan. Ambon Maluku: Lembaga Kebudayaan Daerah Maluku.

Sudarmika, G. M. 2006. “Unsur Religi Pada Bangunan Peninggalan Perahu Batu Di Tanimbar Selatan, Maluku Tenggara Barat.” Kapata Arkeologi 2(2 Juli):23–33.

Sunarningsih. 2012. “Ragam Hias Seni Ukir Pada Bangunan Tradisional Banjar: Dulu Dan Sekarang.” Naditira Widya 2(1):78–86.

Sutrisna, Deni. 2012. “Surat-Surat Melayu Beriluminasi Di Abad Ke-18 Dan Ke-19 Di Sumatra : Inspirasi Seni Motif Dan Ragam Hias Persuratan Penting Di Masa Kini.” Naditira Widya 6(1):35–51.

Tamaela, Christian Izaac. 2016. “Identitas Ke-Maluku-an Dalam Pembangunan Bangsa.” Pp. 291–306 in Falsafah Siwalima dalam simbol-simbol Tradisional Maluku. Ambon Maluku: Lembaga Kebudayaan Daerah Maluku.

Tanudirjo, Daud Aris. 2009. “Memikirkan Kembali Etnoarkeologi.” Arkeologi Papua2 1(2):1–15.

Tanudirjo, Daud Aris. 2011. “Interaksi Austronesia-Melanesia; Kajian Interprestasi Teoritis.” Pp. 23–42 in Austronesia-Melanesia di Nusantara mengungkap Asal Usul dan Jati Diri Dari Temuan Arkeologis. Jogjakarta: Ombak.

Wattimen, Lucas. 2015. “Rumah Orang Huaulu Pulau Seram, Maluku Tengah.” Kapata Arkeologi 11(2):155–64.

Wattimena, Lucas. 2014a. “Arsitektur Rumah Tradisional Di Maluku Studi Etnoarkeologi.” Berkala Arkeologi 33(2):201–10.

Wattimena, Lucas. 2014b. “Masyarakat Patalima Di Teluk Elpaputih, Maluku.” Amerta 32(2):111–18.

Wattimena, Lucas. 2015. “Rumah Orang Huaulu Di Pulau Seram, Maluku Tengah.” Kapata Arkeologi 11(2):155–64.

Wattimena, Lucas. 2017. “Cosmology of Habo Tetear Kei People , Southeast Molluccas.” Purbawidya 6(1 Juni):33–42.

Wiyana, Budi. 2016. “Arti Tiang Tradisional Suku Batin Di Kampung Baruh, Jambi.” Purbawidya 5(1):1–11.
Published
2017-10-31
How to Cite
Wattimena, L. (2017). MOTIF HIAS PRASEJARAH DI PULAU SERAM MALUKU TENGAH INDONESIA (Kajian Perbandingan). Naditira Widya, 11(2), 125-136. https://doi.org/10.24832/nw.v11i2.217
Section
Naditira Widya Vol. 11 No. 2 OKtober 2017