PENGARUH PERADABAN MAJAPAHIT DI KABUPATEN BIMA DAN DOMPU
Abstract
Majapahit civilization characterized by archaeological remains such as temple, relief, and statuettes which have distinctive characteristic. Relief stories which was popular at that time were Panji and Garudeya. This research aims to know the influence of Majapahit in Bima and Dompu, based on tangible and intangible remains. Data were collected through literature study, survey, and interview. Decorative patterns of Garudeya, Bima, and lotus petals were regarded to have relation with Majapahit Kingdom. Bima and Dompu people assume that Bima related to Gajah Mada. They believe the myth that Gajah Mada came from Bima, which became one of immaterial culture remains. Some vocabularies in Bima Language resemble Javanese. This research concludes that there is only a little resemblance of Majapahits influence, caused by the strong tradition which has been held by the people since ncuhi era.
Peradaban Majapahit dicirikan oleh tinggalan arkeologi berupa bangunan candi, relief, dan arca yang mempunyai ciri khusus Majapahit. Relief cerita yang populer pada masa itu misalnya relief cerita Pai dan cerita Garudeya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh peradaban Majapahit di Kabupaten Bima dan Dompu baik pada tinggalan budaya material maupun immaterial. Pengumpulan data dilakukan dengan studi pustaka, survei, dan wawancara. Beberapa artefak di Bima yang mendapat pengaruh Majapahit adalah ragam hias bentuk relief Garudeya, relief tokoh Bima, dan relief kelopak teratai. Dalam masyarakat Bima dan Dompu, tokoh Bima dikaitkan dengan Gajah Mada. Tinggalan budaya tak benda yang ditemukan berupa mitos tokoh Gajah Mada yang dianggap berasal dari Bima dan Dompu. Dalam Bahasa Bima, terdapat beberapa kosakata yang mirip dengan Bahasa Jawa. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pengaruh Majapahit di Bima dan Dompu sangat sedikit atau tidak terlalu melekat yang disebabkan karena masyarakat Bima sangat kuat dalam menerapkan adat yang ada sejak masa ncuhi.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Amelia dan Libra Hari Inagurasi. 2007. Amukti Palapa dan Kebaharian Masa Majapahit Abad ke-14. Dalam BERITA IPTEK Nasionalisme Berbasis Teknologi E-Win, disunting oleh Rusdi Mochtar. Jakarta: Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.
Atmodjo, M.M. Soekarto K. 1994. Beberapa Temuan Prasasti Baru di Indonesia. Edisi khusus, Berkala Arkeologi XIV:1-5.
Atmosudiro, Sumiati. 2008. Jawa Tengah Sebuah Potret Warisan Budaya. Yogyakarta: Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Jawa Tengah.
Djafar, Hasan. 2009. Masa Akhir Majapahit Gir?ndrawarddhana dan Masalahnya. Jakarta: Komunitas Bambu.
Geria, I Made. 2004. Temuan Struktur Bangunan Masa Hindu Budha Situs Warukali Dompu, NTB. Berita Penelitian Arkeologi (Pusat Penelitian dan Pengembangan Arkeologi Nasional).
___________. 2007. Tinggalan Arkeologi Nusa Tenggara Barat Peradaban Masa Lalu yang Memaknai Masa Depan. Forum Arkeologi, no. II (Oktober).
Ismail, Hilir. 2004. Peran Kesultanan Bima dalam Perjalanan Sejarah Nusantara. Mataram: Yayasan Adikarya IKAPI dan The Ford Foundation.
Loir-Henri, Chambert. 2012. Bo Sangaji Kai Catatan Kerajaan Bima. Jakarta: cole Franaise dExtreme-Orient Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
Majupuria, Thrilok Chandra. 2000. Sacred Animals of Nepal & India. India: M. Devi, Lalitpur Colony, Laskar (Gwalior).
Mardiwarsito, L. 1978. Kamus Jawa Kuno- Indonesia. Jakarta: Nusa Indah.
Muljana, Slamet. 2006. Tafsir Sejarah Nagarakretagama. Yogyakarta: PT LKIS Pelangi Aksara Yogyakarta.
Munandar, Agus Aris. 2010. Gajah Mada Biografi Politik. Jakarta: Komunitas Bambu.
Moertono, Soemarsaid. 1985. Negara dan Usaha Bina Negara di Jawa Masa Lampau: Studi Tentang Masa Mataram II (Abad VI-XIX). Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Padmapuspita. t.t. Candi Sukuh dan Kidung Sudamala. Jakarta: Ditjen Kebudayaan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI.
Poesponegoro, Marwati Djoened dan Nugroho Notosusanto, eds. 1993. Sejarah Nasional Indonesia II. Jakarta: Balai Pustaka.
Robson, Stuart. 1995. De?awar?ana (N?garak?t?gama) by Mpu Prapaca. Leiden: KITLV.
Samidi. 1988. Laporan Hasil Survei dan Konservasi Situs Wadu Paa Desa Kananta Kabupaten Bima, NTB. Laporan Penelitian, Direktorat Perlindungan dan Pembinaan Peninggalan Sejarah dan Purbakala, Jakarta.
Santiko, Hariani. 1995. Tokoh Bima pada Masa Majapahit. Dalam Kirana: Persembahan untuk Prof. Dr. Haryati Sudibyo, disunting oleh Hariani Santiko, Rita F. Nurlambang, Agus Aris Munandar, 123-142. Jakarta: PT. Intermasa.
Soekatno, Endang Sh. 1990. Wadu Paa Sebuah Situs Pemujaan di Tepi Pantai. Kalpataru Majalah Arkeologi 9:206-217.
Suantika, I Wayan. 1989. Peninggalan Ciwa-Budha Goa Gajah (Bali) dan Wadu Paa (Bima). Forum Arkeologi.
Susetyo, Sukawati, Agustijanto Indrajaya, dan Amelia. 2013. Pengaruh Majapahit di Bima dan Dompu. Laporan Penelitian Arkeologi, Pusat Arkeologi Nasional, Jakarta.
Tajib, Abdullah. 1995. Sejarah Bima Dana Mbojo. Jakarta: PT Harapan Masa (PGRI).
Tim Penelitian. 2011. Penelitian Pengaruh Kebudayaan India di Daerah Sekitar Borobudur, Kabupaten Magelang. Laporan Penelitian Intern, Pusat Penelitian dan Pengembangan Arkeologi Nasional, Jakarta.
Tim Peneliti. 2012. Pusat Peradaban di Pulau Sumbawa: Perkembangan Hunian dan Budaya Penelitian Peradaban Hindu dan Budha di Situs Wadu Paa Bima. Laporan Penelitian Arkeologi, Balai Arkeologi Denpasar, Denpasar.
Zoetmulder. 1985. Kalangwan : Sastra Jawa Kuna Selayang Pandang. Jakarta: Djambatan.
http://jamilkusuka. wordpress.com/tag/kerajaan/, diakses 20 September 2014.
http://id.wikipedia.org/wiki/Kesultanan_Bima, diakses 20 September 2014
www.sumbawa.blogspot.com diunduh tanggal 17/12/2013
http:/id.wikipedia.org/wiki/Bimasena diunduh tanggal 17/12/2013
DOI: http://dx.doi.org/10.24832/fa.v27i2.71
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.