TEMUAN STRUKTUR DI SITUS AIMOLI KABUPATEN ALOR, NUSA TENGGARA TIMUR
Abstract
The finding of structure in Aimoli, Alor is archaeologically important. This research aims to determine the form, function, role, and the cause of the structure damage. Methods that applied are excavation, survey, and interview. The data analysis consists of morphology analysis, technical analysis, style analysis, and comparative analysis. The finding of building components, namely pedestal stone, round and elliptical stone, etc. This structure is considered as part of sacred building. This structure experienced destruction that was caused by geographical condition, less quality material, and limited knowledge of technology.
Temuan struktur bangunan di Aimoli, Alor secara arkeologis sangat penting. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk, fungsi, dan peran struktur, serta penyebab kerusakannya. Metode yang dipergunakan adalah ekskavasi, survei, dan wawancara. Analisis yang dipakai adalah analisis morfologi, teknik, gaya, dan komparatif terhadap temuan struktur bangunan di Aimoli. Beberapa bentuk batuan komponen bangunan, yaitu batu lapik, batu berbentuk lingkaran, batu berbentuk elips, dan lainnya. Struktur tersebut merupakan bagian dari bangunan keagamaan. Struktur mengalami kerusakan yang disebabkan oleh kondisi geografis, kualitas bahan yang kurang baik, dan penguasaan teknologi yang terbatas.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Ambarawati, Ayu. 2010. Dorobata: Manfaatnya dalam Arkeologi dan Pariwisata Dompu. Forum Arkeologi, 151-153.
Angrawal, O.P. 1977. Care and Preservation of Museum Objects. New Delhi: National Research Laboratory for Conservation of Cultural Property.
Anita, Dalal. 2007. Arkeolog Menguak Rahasia Masa Lalu India Kuno. National Geographic.
Astawa, A.A. Gede Oka. 1997. Kalibukbuk Sebuah Situs Pemujaan Agama Budha di Pantai Utara Bali. Forum Arkeologi, no. 1, 8-13.
____________________. 2003. Ekskavasi Arkeologi Uma Anyar Buleleng. Laporan Penelitian Arkeologi, Balai Arkeologi Denpasar, Denpasar.
Atmadi, Parmono. 1979. Beberapa Patokan Perancangan Bangunan Candi. Pelita Borobudur, no. 2.
Ayatrohaedi, et. al. 1978. Kamus Istilah Arkeologi. Jakarta: Pusat Penelitian Arkeologi Nasional.
Budiastra, Putu dan Wayan Widia. 1981. Stupika Tanah Liat Koleksi Museum Bali. Denpasar: Proyek Pengembangan Permuseuman Bali.
Ekawana, I Gusti Putu. 1984. Ekskavasi di Pendua Kabupaten Lombok Barat. Laporan Penelitian Arkeologi, Balai Arkeologi Denpasar, Denpasar.
____________________. 1988. Ekskavasi Situs Wadu Paa, Bima, Nusa Tenggara Barat. Laporan Penelitian Arkeologi, Balai Arkeologi Denpasar, Denpasar.
Fontein, Yan, Suleiman Setyawati, dan R. Soekmono. 1972. Kesenian Indonesia Purba. New York: Asia Society.
Gede, I Dewa Kompiang. 2012. Survei Megalitik Alor. Laporan Penelitian Arkeologi, Balai Arkeologi Denpasar, Denpasar.
Goris, R. 1948. Sejarah Bali Kuna. Singaraja: Pertjetakan Bali.
Kempers, A.J. Bernet. 1956. Bali Purbakala. Jakarta.
_________________. 1991. Monumental Bali Introduction to Balinese Archaeology & Guide to The Monuments. Periplus.
Mantra, Ida Bagus. 1963. Pidato disampaikan pada Acara Dies Natalis (Piodalan I) Universitas Udayana, Denpasar.
Mulyana, Slamet. 2006. Tafsir Sejarah Negarakretagama. Yogyakarta: LKiS.
Rowland, Benjamin. 1959. The Art Architecture of India. Baltimore: Penguin Books Ltd.
Santiko, Hariani. 1977. Some Remarks on Votive Stupas and Votive Tablets from Borobudur. Majalah Arkeologi 1 (1): 68-76.
_____________. 1996. Seni Bangunan Sakral pada Masa Hindu Budha di Indonesia (Abad VIII-XV Masehi) Analisis Arsitektur dan Makna Simbol. Jurnal Arkeologi Indonesia, no. 2, 136-156.
Satari, Sri Suyatmi. 1975. Senirupa dan Arsitektur Zaman Klasik di Indonesia. Kalpataru: Majalah Arkeologi, no. 1, 5-38.
Soediman, 1982. Catatan Tentang Berbagai Masalah Dalam Pemugaran Candi. Dalam Pertemuan Ilmiah Arkeologi II, 635-658.
Soekmono, R. 1973. Sejarah Kebudayaan Indonesia Jilid II. Yogyakarta: Yayasan Kanisius.
___________. 1974. Candi Fungsi dan Pengertiannya. Semarang: IKIP Semarang Press.
___________. 1984. Local Genius dan Perkembangan Bangunan Sakral di Indonesia. Makalah dalam Diskusi Ilmiah Arkeologi, Jakarta.
Suantika, I Wayan. 1989. Ekskavasi Arkeologi Situs Wadu Paa, Bima. Laporan Penelitian Arkeologi, Balai Arkeologi Denpasar, Denpasar.
________________. 1990. Peninggalan Siwa- Budha di Goa Gajah (Bali) dan Wadu Paa (Bima). Forum Arkeologi, no. 2, 41-49.
________________. 1996. Ekskavasi situs Wadu Paa, Bima, Nusa Tenggara Barat. Laporan Penelitian Arkeologi, Balai Arkeologi Denpasar, Denpasar.
________________. 2012. Peradaban Hindu- Budha di Situs Wadu Paa, Bima, Nusa Tenggara Barat. Laporan Penelitian Arkeologi, Balai Arkeologi Denpasar, Denpasar.
Suleman, Satyawati. 1975. Kisah Perjalanan di Jawa Tengah dan Jawa Timur Juli-Agustus 1975. Kalpataru: Majalah Arkeologi, no. 1, 39-96.
Suyono. 1982. Metode Konservasi Peninggalan Kepurbakalaan. Jakarta: Palem Jaya.
Wojowasisto, S. 1976. Sejarah Kebudayaan Indonesia I. Bandung: Shinta Dharma.
DOI: http://dx.doi.org/10.24832/fa.v27i2.70
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.