https://buero-paris.com/ https://sunmpo.com/ KEARIFAN EKOLOGIS KAMPUNG MEGALITIK RINDI PRAIYAWANG, SUMBA TIMUR | Geria | Forum Arkeologi

KEARIFAN EKOLOGIS KAMPUNG MEGALITIK RINDI PRAIYAWANG, SUMBA TIMUR

I Made Geria

Abstract


Rindi Praiyawang Site is the oldest traditional village in East Sumba which is rich in megalithic remains, such as stone tomb and menhir or penji. Characteristic of this megalithic site is the ancestor worship which still continues until today. This study aims to reveal the site of Rindi Praiyawang from the environmental aspect of view. The methods applied were library research, observation, and interview, while the analysis was done by inductive reasoning through descriptive explanation. This village space regulation has linear pattern which function sacred and profane. Stone tomb and menhirs are regarded as sacred megalithic remains for worshipping their ancestors. Until now, people of Rindi still maintain the tradition of ancestor worship, preserving nature and their environment in spite of modernization attack.

Situs Rindi Praiyawang adalah sebuah perkampungan adat tertua di Sumba Timur yang kaya akan tinggalan megalitik, seperti kubur-kubur batu dan menhir atau penji. Ciri khas megalitik di situs ini, ialah pemujaan leluhur yang masih berlanjut hingga sekarang. Tulisan ini bertujuan untuk mengungkap Situs Rindi Praiyawang dari aspek pandang lingkungannya. Metode yang digunakan adalah studi kepustakaaan, observasi, dan wawancara, sedangkan tahap analisis dilakukan dengan penalaran induktif melalui upaya deskriptif-ekspalanatif. Tata ruang perkampungan ini memiliki pola linier yang berfungsi sakral dan profan. Kubur batu dan menhir merupakan tinggalan megalitik yang sangat disakralkan dalam upaya penghormatan terhadap leluhur. Sampai saat ini masyarakat rindi masih tetap mempertahankan tradisi pemujaan leluhur, menjaga alam dan lingkungannya meskipun di tengah serangan modernisasi.


Keywords


Rindi Praiyawang, Lingkungan, Tradisi Megalitik.

Full Text:

PDF

References


Geria, I Made. 2009. Arsitektur Kampung Bena: Kearifan Lingkungan Permukiman Tradisional. Forum Arkeologi, no. II (Juli): 18-32.

______________. 2013. Kampung Bena: Harmonisasi antara Tinggalan Megalitik, Permukiman Tradisional, dan Lingkungan Alam. Megalitik Nusantara. Inpress.

Kusumawati, Lili, Ali Topan, Bambang L.W., Ririk Winandari, dan Sofian Imron. 2006. Jejak Megalitik Arsitektur Tradisional Sumba. Jogjakarta: Graha Ilmu.

Melalatoa, M. Junus. 1995. Ensiklopedi Suku Bangsa di Indonesia. Jakarta: Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional.

Monk, Kathryn A., Yance de Fretes, dan Gayatri Reksodiharjo-Lilley. 2000. Ekologi Nusa Tenggara dan Maluku. Buku V dari Seri Ekologi Indonesia. Jakarta: Canadian International Development Agency (CIDA).

Purba, Jonny. 2002. Pengelolaan Lingkungan Sosial. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Sanderson, Siephen K. 2000. Makro Sosiologi, Sebuah Pendekatan terhadap Realita Sosial. Jakarta: PT. Grafindo Persada.

Soejono, R.P. 1984. Zaman Prasejarah di Indonesia. Jilid 1 dari Sejarah Nasional Indonesia, disunting oleh Marmawati Djoened Pusponegoro dan Nugroho Notosusanto. Jakarta: Balai Pustaka.

Sutaba, I Made. 1999. Keberagaman Dalam Perkembangan Tradisi Megalitik di Indonesia. Pidato disampaikan pada Acara Pengukuhan Jabatan Ahli Peneliti Utama, Jakarta.

Suwondo, Bambang, Munanjar Widiyatmika, A.Z. Soh, B. Patty, dan Th. Kada. t.t. Adat Istiadat Daerah Nusa Tenggara Timur. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Suwono, Bambang, I.B. Mantra, Ausanto, dan S. Astrid. 1978. Geografi Budaya Daerah Nusa Tenggara Timur. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Tera, Sixtus Tey, Tode Solo, Jublina, Jaraman, dan Pilipus. 2004. Arsitektur Rumah Tradisional Praiyawang Desa Rindi Kecamatan Rindi, Kabupaten Sumba Timur. Kupang: UPTD Arkeologi, Kajian Sejarah dan Nilai Tradisional, Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Teran, Sixtus Tey, Moenannjar Widiatmika, Nelci Mowlaka, dan R.L. Atahumba. 2006. Sumba Timur dalam Kancah Perjuangan Melawan Kolonialis. Kupang: Harapan Jaya Raya.

Winandari, Maria Immaculate Ririk, Lili Kusumawati Machdijar, Ali Topan, Bambang Lumaksono Winardi, dan Imron Sofian. t.t. Arsitektur Tradisional Sumba. Jakarta: Universitas Trisakti.

Woha, Umbu P`ora. 2008. Sejarah Pemerintahan di Pulau Sumba (Kenangan 50 Tahun Pertama Provinsi NTT dan Kabupaten di Sumba). Kupang: Undana Press.

________________. 2007. Sejarah, Musyawarah, dan Adat Istiadat Sumba Timur. Kupang: Cipta Sarana Jaya.

www.sumbatimurkab.go.id/potensi-unggulan, diunduh tanggal 19 juli 2104.




DOI: http://dx.doi.org/10.24832/fa.v27i2.69

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.