KOMODITI PERDAGANGAN KESULTANAN TAMBORA KAJIAN PENDAHULUAN HASIL EKSKAVASI SITUS TAMBORA
Abstract
Tambora Sultanate played an important role in the trade hegemony in Nusa Tenggara. Tambora was an area which had many natural resources and produced weaving textile. It made Tambora become strategic as the main zone of comodity that supported Bima Sultanate or did direct selling to other kingdoms and traders. Based on survey and excavation method, it is known that the trading comodities were coffee, hazelnut, honey, deer jerked meat, ropes, weaving crafts, and horses. Some variables that supported the argument that Tambora was a trading zone namely Tambora was rich in natural resources and there were efforts to produce comodities to be sold. Tambora had strategic location which could access to Labuhan Kenanga and Teluk Saleh, trade route to Nusa Tenggara. Tambora was also famous as an area with many bandars which gave a chance for Tambora to be an important part of trading activity.
Kesultanan Tambora berperan dalam hegemoni perdagangan di wilayah Nusa Tenggara. Sebagai wilayah yang memiliki sumberdaya alam serta memproduksi kerajinan tenun, menjadi strategis, baik sebagai kawasan penyangga komoditi untuk kesultanan Bima, maupun hubungan dagang langsung dengan kerajaan atau pedagang lainnya. Berdasarkan metode survei dan ekskavasi yang dilakukan dalam penelitian ini dapat menjawab permasalahan tentang komoditi perdagangan yang dimiliki Tambora adalah kopi, kemiri, madu, dendeng rusa, tali tambang, kerajinan tenun dan kuda. Diketahui sejumlah variabel yang mendukung keberadaan Tambora sebagai kawasan perdagangan, selain sumberdaya alam, ada upaya memproduksi komoditi dagang. Variabel geografi s letak kesultanan Tambora strategis memiliki akses ke Labuhan Kenanga dan Teluk Saleh yang merupakan jalur perdagangan ke kawasan Nusa Tenggara. Peranan kesultanan Bima sebagai kawasan yang terkenal memiliki bandar ramai pada waktu itu memberi peluang Tambora dalam kegiatan perdagangan.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Bernice, De Jong Boers. 1995. “Mount Tambora in 1815: A Volcanic Eruption in Indonesia and its Aftermath”. Indonesia vol 60.p. 37-59. New York. Cornell University’s Southeast.
Chambert-Loir, Henri. 2000. Bo` Sangaji Kai (Catatan Kerajaan Bima). Jakarta: Yayasan Obor. 2004. Kerajaan Bima dalam Sastra dan Sejarah. Jakarta: Yayasan Obor.
Iskandar, Mohamad, 2005. Nusantara dalam Era Niaga sebelum Abad ke- 19, Wacana Vol 7 No.2, Oktober 2005 (175-190).
Ismail, Hilir. 2004. Peran Kesultanan Bima dalam Perjalanan Sejarah Nusantara. Mataram, bekerjasama dengan Yayasan Adikarya IKAPI dan The Ford Foundation.
Geria, I Made. 2008. Jejak-jejak Peradaban Tambora, Forum Arkeologi No. 1 Mei –hal 14, 2008. Denpasar.
__________. 2012. Laporan Penelitian Arkeologi, Ekskavasi Situs Tambora, Kecamatan Tambora, Kabupaten Bima, NTB
Hamdy, Hady.1999. Ekonomi Internasional, Teori dan Kebijakan Perdagangan Internasional, Ghalia Indonesia, Jakarta 1999.
Maryam, Siti R Salahudin. 1992. Bandar Bima, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kabupaten Bima, NTB.
National Archives of The Netherlands Since 1856, Database of VOC Dokuments Tanap Research, http//: www. Tanap.net/ content/VOC/history-general state.htm
Poerwanto, Hari, 2000. Kebudayaan dan Lingkungan Dalam Persfektif Antropologi, Pustaka Pelajar, Jakarta.
Roelofsz, M.A.P.Meilink, 1962. Asian Trade and European Infl uence in the Indonesian Archipelago between 1500 and about 1630, Martinus Nijhoff, The Hague.
Suryanto, HM. Agus. 2009. Letusan Tambora Misteri Kelahiran Kerajaan Dompu Baru, http//:www.dompu.go.id ,2009.
Stothers, Richard.B. 1984. “The Great Tambora Eruption in 1915 and its Aftermath”. Science vol 224. pp. 1991- 1998.Wa s h i n g t o n . AAAS Highwire Press.
Tawaluddin Haris, Susanto Zuhdi, Triana Wulandari, Kerajaan Tradisional Di Indonesia: Bima, Jakarta, CV Putra Sejati Raya, 1997.
Van Landbouw,Ondernemingen, 1905. Overzicht, Nederlandsch (oost-) Indie,
DOI: http://dx.doi.org/10.24832/fa.v25i2.481
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.