https://buero-paris.com/ https://sunmpo.com/ ARCA GANESA BERTANGAN DELAPAN BELAS DI PURA PINGIT MELAMBA BUNUTIN, KINTAMANI, BANGLI | Gde Bagus | Forum Arkeologi

ARCA GANESA BERTANGAN DELAPAN BELAS DI PURA PINGIT MELAMBA BUNUTIN, KINTAMANI, BANGLI

A.A. Gde Bagus

Abstract


Eighteen-handed Ganesa statue at Pura Pingit Melamba Kintamani Bangli is an interesting find because of its eighteen hands and various attributes. The statue is the only one found in Bali, even in Indonesia. This research aims to know the form and function of the Ganesa for Kintamani people. This research uses literature study, observation and interview method to collect data. The data was analyzed qualitatively. The result of this researh is the Ganesa statue. It is described standing on padmaganda with eighteen hands holding some attributes. It wears jatamakuta crown with candrakapala ornament. There is sculpture of two lotus plants which grow up from their root on the right and left side of the Ganesa. That sculpture style indicates the influence from Singhasari Kingdom. The eighteen-handed Ganesa functions as Wighneswara and Winayaka.

Arca Ganesa di Pura Pingit Melamba Kintamani Bangli merupakan temuan yang menarik, karena bertangan delapan belas dan atribut yang beragam. Temuan ini merupakan satu-satunya di Bali, bahkan di Indonesia. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bentuk dan fungsi arca tersebut bagi masyarakat pendukungnya. Pengumpulan data dilakukan dengan studi pustaka, observasi, dan wawancara, dianalisis secara kualitatif. Temuan penelitian ini berupa Arca Ganesa. Arca tersebut diwujudkan dalam sikap berdiri di atas padmaganda, bertangan delapan belas dengan berbagai atribut, memakai mahkota jatamakuta dengan hiasan Candrakapala. Di sebelah kanankiri arca dipahatkan hiasan bunga padma yang tumbuh langsung dari umbinya, diduga dari masa Singhasari. Ganesa tersebut berfungsi sebagai Wighneswara dan Winayaka.


Keywords


Ganesa Bertangan Delapan Belas, Singhasari, Wighneswara, Winayaka.

Full Text:

PDF

References


Atmaja, Nengah Bawa. 2014. Saraswati dan Ganesa sebagai Simbol Paradigma; Interpretativisme dan Positivisme. Denpasar: Pustaka Larasan bekerjasama dengan IBIKK, BCCC, Undiksha Singaraja, dan Universitas Hindu Indonesia.

Atmojo, M.M. Sukarto Karto. 1995. Parimandala Karaman Jiken Satra. Dalam Proceeding Analisis Hasil Penelitian Arkeologi: Analisis Sumber Tertulis Masa Klasik, 102- 110. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Callenfels, P.V. van Stein. 1926. Epigraphia Balica. VBG LXVI.

Geria, Wayan. 1982. Teori Antropolgi Diakronis. Bahan Ajar Jurusan Antropologi, Fakultas Sastra, Universitas Udayana.

Getty, Alice. 1936. Ganesa: A Monograph on The Elephant-Faced God. New Delhi: Munshiram Manoharlal.

Goris, R. 1974. Sekte-Sekte di Bali. Jakarta: Bharata.

Gupte, R.S. 1972. Iconography of the Hindus Buddhists and Jains. India: D. B. Taraporevala Sons & CO. Private Ltd.

Ibrahim, Maulana. 1996. Komplek Candi Prambanan dari Masa ke Masa. Jakarta: Direktorat Perlindungan dan Pembinaan Peninggalan Sejarah dan Purbakala.

Koentjaraningrat. 1985. Asa-Asa Ritus, Upacara dan Religi. Dalam Ritus Peralihan di Indonesia, 11-48. Jakarta: Balai Pustaka.

______________. 1987. Sejarah Teori Antropologi I. Jakarta: Universitas Indonesia.

Liebert, Gosta. 1976. Iconographic Dictionary of The Indian Religions Hinduism-Buddhism- Jainism. Leiden: E.J. Brill.

Maulana, Ratnaesih. 1997. Ikonografi Hindu. Jakarta: Fakultas Sastra Universitas Indonesia.

Pusat Penelitian dan Pengembangan Arkeologi Nasional (Puslitbangarkenas). 2008. Metode Penelitian Arkeologi. Jakarta: Puslitbangarkenas.

Satari, Soejatmi. 1975. Seni Rupa dan Arsitektur Klasik di Indonesia. Kalpataru, no. 1: 1-19.

Sedyawati, Edi. 1994. Pengarcaan Ganesa Masa Kediri dan Singhasari: Sebuah Tinjauan Sejarah Kesenian. Jakarta: Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.

____________. 2009. Penelitian Kualitatif Sosial- Keagamaan. Dalam Saiwa dan Bauddha di Masa Jawa Kuna, 195-197. Denpasar: Widya Dharma.

Slametmuljana. 1979. Negarakertagama dan Tafsiran Sejarahnya. Jakarta: Bharata.

Soekatno, Endang Sri Hardiati. 1982. Arca Ganesa dari Banyu Biru, Jawa Tengah. Dalam Proceedings Pertemuan Ilmiah Arkeologi II, 227-240. Jakarta: Puslitbangarkenas.

Suarbhawa, I Gusti Made dan I Nyoman Sunarya. 1997-1998. Unsur-Unsur Budaya Singhasari pada Tinggalan Arkeologi di Bali. Forum Arkeologi, no. 3: 49-59.

Suarbhawa, I Gusti Made, I Nyoman Sunarya, I Wayan Sumerata, dan Luh Suwita Utami. 2013. Prasasti Sukawana. Berita Penelitian Arkeologi (Balai Arkeologi Denpasar).

Sulistyanto, Bambang. 1985. Pengaruh Tantrayana di Kawasan Nusantara. Berkala Arkeologi VI (2): 48-60.

Sumadio, Bambang. 1984. Zaman Kuna. Jilid II dari Sejarah Nasional Indonesia. Disunting oleh Marwati Djoened Poesponegoro dan Nugroho Notosusanto. Jakarta: Balai Pustaka.

Titib, I Made. 2009. Teologi dan Simbol-Simbol dalam Agama Hindu. Surabaya: Paramita.

Wirahaji, Ida Bagus. 2013. Simbolsimbol Bhatara Gana. Dipublikasikan 4 April. http://www.gustu107.Blogspot.com/2013/04/Ganesa.html.




DOI: http://dx.doi.org/10.24832/fa.v28i1.77

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.