ARCA BERWAHANA NANDI DI PURA PUSEH BATUBULAN, KECAMATAN SUKAWATI, GIANYAR
Abstract
Statue (arca) is an object created by human to fulfill their spiritual needs. Archaeological remains in the form of statue in Bali are often still being used and considered to be sacred among its society, e.g. a Nandi-riding statue found at Pura Puseh Batubulan. This research aims to understand its form, conception behind its creation, its function, and also to reconstruct human behavior in the past, regarding to the Nandi-riding statue. Data were collected through observation, interview, and literature study. Analysis was done using descriptive-explanative approach, iconography analysis, and iconometry analysis. The results of this research are as follows. The form of Nandi-riding statue shows the characteristics of Bali Madya period from 13th-14th Century. The conception behind its creation is religious emotion, causing people to create statue. The statue is an embodiment of honoured figure, deified by the society, has the characters of Siwaism religion, and serves as a medium of worship.
Arca merupakan benda yang dibuat manusia untuk memenuhi kebutuhan rohaninya. Tinggalan arkeologi berupa arca di Bali banyak yang masih dimanfaatkan dan disakralkan oleh masyarakat sekitarnya, salah satunya arca berwahana Nandi di Pura Puseh Batubulan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk, konsepsi yang melatarbelakangi pembuatannya, dan fungsi tinggalan arkeologi tersebut, serta untuk merekontruksi cara hidup manusia masa lalu yang terkait dengannya. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan studi pustaka. Tahap analisis menggunakan metode deskriptif-eksplanatif, analisis ikonografi, dan analisis ikonometri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk arca berwahana Nandi di Pura Puseh Batubulan berciri masa Bali Madya abad XIII-XIV Masehi. Konsepsi yang melatarbelakangi pembuatannya adalah emosi keagamaan yang menyebabkan manusia menghasilkan seni arca. Arca tersebut merupakan perwujudan tokoh yang telah didewakan, beraliran Siwaisme, dan berfungsi sebagai media pemujaan.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Ardana, I Gusti Gde. 1983. Penuntun ke ObyekObyek Purbakala Sekitar Desa Pejeng, Bedahulu, Gianyar. Denpasar: Mabhakti.
Bagiastri, Ni Ketut. 1987. “Kekunaan di Pura Puseh Kemenuh Sukawati, Suatu Kajian Arkeologis.” Skripsi, Fakultas Sastra, Universitas Udayana.
Ferdinandus, Peter. 1990. “Arca Perwujudan Masa Jawa Kuna.” Dalam Proceedings Analisis Hasil Penelitian Arkeologi I: Religi dalam Kaitannya dengan Kematian. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Ginarsa, I Ketut. 1984. Gambar dan Lambang. Denpasar: CV Kayu Mas.
Gupte, R.S. 1972. Iconography of The Hindus Buddhists and Jains. Bombay: De Tara Vorevala & Co Orivate Ltd.
Iyer, Barata. 1977. Animals in Indian Sculpture. Bombay: Taraporevala.
Kartodirjo, Sartono. 1975. Sejarah Nasional Indonesia II. Jakarta: Balai Pustaka.
Kempers, A.J. Bernet. 1960. Bali Purbakala: Petunjuk Tentang Peninggalan-peninggalan Purbakala di Bali. Disalin oleh R. Soekmono. Jakarta: Balai Buku Ikhtiar.
Koentjaraningrat. 1983. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Aksara Baru.
_____________. 1987. Sejarah Teori Antropologi I. Jakarta: UI-Press.
Mantra, Ida Bagus. 1963. “Pengertian Candi.” Pidato disampaikan dalam Acara Dies Natalis I Universitas Udayana, Denpasar.
Mons, J.L. t.t. Patung Potret Jawa Hindu Śaiwapratistha dan Budhapratistha. Stensilan.
Rata, Ida Bagus. 1979. Konsep Dasar dan Perkembangan Fungsi Pura di Bali. Denpasar: Fakultas Sastra Universitas Udayana.
____________. 1985. Pura dengan Aspeknya Merupakan Salah Satu Data Arkeologi Utama di Bali. Denpasar: Fakultas Sastra Universitas Udayana.
Sedyawati, Edy. 1977. “Pemerincian Unsur dalam Analisis Arca.” Dalam Pertemuan Ilmiah Arkeologi (PIA) I, 208-203. Jakarta: Pusat Penelitian Purbakala dan Tinggalan Nasional.
____________. 1980. “Ikonografi Hindu dari Sumber-Sumber Prosa Jawa Kuna.” Dalam Seri Penerbitan Ilmiah III, disunting oleh Ayatrohaedi, 102-135. Jakarta: Universitas Indonesia.
Soekmono, R. 1973. Sejarah Kebudayaan Indonesia I dan II. Jakarta: Yayasan Kanisius.
Stutterheim, W.F. 1929. Oudheden van Bali. Het oude rijk van Pedjeng. Singaraja: Kirtya Liefrick-van der Tuuk.
Sukendar, Haris. 1999. Metode Penelitian Arkeologi. Jakarta: Pusat Penelitian Arkeologi Nasional.
Tim Penelitian dan Pencatatan Kebudayaan Daerah Bali. 1978. Sejarah Seni Budaya Bali. Bali: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
DOI: http://dx.doi.org/10.24832/fa.v27i3.33
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.