PENGELOLAAN WARISAN BUDAYA PURA TANAH LOT SEBAGAI DAYA TARIK WISATA DI DESA BERABAN, KECAMATAN KEDIRI, TABANAN
Abstract
Threats to the existence of cultural heritage as a tourist attraction in Bali is an important global issue which gained public attention. One of the cultural heritage in Bali that attracts tourists is Pura Tanah Lot. This study aims to identify and understand the process and benefits of cultural heritage management of Pura Tanah Lot as a tourist attraction. Data were collected by observation, interview, and documentation. Data were analyzed through data reduction, data presentation, and conclusion. The results show, the process of cultural heritage management of Pura Tanah Lot as a tourist attraction performed by pangempon, includes planning, implementation, monitoring, and evaluation. The management of Pura Tanah Lot as a tourist attraction is able to bring economic benefits, preservation of cultural heritage, and development of tourism industry.
Ancaman eksistensi warisan budaya sebagai daya tarik wisata di Bali merupakan isu global yang penting mendapat perhatian publik. Salah satu warisan budaya Bali yang menarik kunjungan wisatawan adalah Pura Tanah Lot. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi dan memahami proses dan manfaat pengelolaan warisan budaya Pura Tanah Lot sebagai daya tarik wisata. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data dianalisis melalui reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan, proses pengelolaan Pura Tanah Lot sebagai daya tarik wisata dilakukan oleh pangempon, meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi. Pengelolaan Pura Tanah Lot sebagai daya tarik wisata bermanfaat ekonomi, pelestarian warisan budaya, dan pengembangan industri kepariwisataan.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Ardika, I Wayan. 1993. “Dampak Pariwisata terhadap Situs Peninggalan Arkeologi di Bali.” Laporan Penelitian, Fakultas Sastra Universitas Udayana, Denpasar.
_________________. 2007. Pusaka Budaya dan Pariwisata. Denpasar: Pustaka Larasan.
Barker, Chris. 2004. Cultural Studies: Teori dan Praktik. Yogyakarta: PT. Bentang Budaya.
Edkind, Jenny dan William Nick Vaughan, eds. 2010. Teori-Teori Kritis Menantang Pandangan Utama Studi Politik Internasional. Yogyakarta: Baca.
Emzir. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif Analisis Data. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Foucault, Michel. 2002. Pengetahuan dan Metode Karya-Karya Penting Fuocault. Yogyakarta: Jalasutra.
_____________. 2007. Order of Thing: Arkeologi Ilmu-Ilmu Kemanusiaan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Harker, Richard, Cheelen Mahar, dan Chris Wilkes. 2009. (Habitus x Modal) + Ranah = Praktik Pengantar Paling Komprehensif kepada Pemikiran Piere Bourdieu. Yogyakarta: Jalasutra.
Laksmi, A.A. Rai Sita. 2003. “Pengelolaan Pariwisata Berbasis Masyarakat: Studi Objek Wisata Tanah Lot di Desa Beraban, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan.” Tesis, Program Magister Kajian Budaya, Program Pascasarjana Universitas Udayana.
Linus, I Ketut. 1980. “Lingga Yoni di Pura Entapsai Bali, Sebuah Laporan Pendahuluan.” Dalam Pertemuan Ilmiah Arkeologi (PIA) I.
Mardika, I Nyoman, I Made Mardika, dan A.A. Rai Sita Laksmi. 2010. Pusaka Budaya: Representasi Ragam Pusaka dan Tantangan Konservasi di Kota Denpasar. Denpasar: Bappeda Pemerintah Kota Denpasar.
Miles, Matthew dan A. Michael Huberman. 1992. Analisis Data Kualitatif. Jakarta: UI Press.
Mutahir, Arizal. 2011. Intelektual Kolektif Pierre Bourdieu: Sebuah Gerakan Untuk Melawan Dominasi. Bantul: Kreasi Wacana.
Nawawi, Hadari. 1992. Instrumen Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Pujani, Luh Putu Kerti. 2000. “Pekerja Anak pada Sektor Informal Penjual Post Card di Objek Wisata Tanah Lot, Tabanan, Bali: Studi tentang Pemaknaan Kerja dalam Perspektif Budaya Kewiraswataan.” Tesis, Program Kajian Budaya, Universitas Udayana.
Ratna, Nyoman Kutha. 2010. Metodologi Penelitian Kajian Budaya dan Ilmu Sosial Humaniora pada Umumnya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sarup, Madan. 2011. Panduan Pengantar untuk Memahami Postrukturalime dan Posmodernime. Yogyakarta: Jalasutra.
Sastrodiwiryo, Soegiono. 1999. Perjalanan Danghyang Niratha: Sebuah Dharmayatra (1478-1560) dari Daha sampai Tambora. Denpasar: PT Bali Post.
Soejono, R.P. 1975. Jaman Prasejarah di Indonesia. Jilid I dari Sejarah Nasional Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Suantina, I Made. 1998. “Implementasi Program Privatisasi dalam Mencapai Keberhasilan Pembangunan Pariwisata di Kabupaten Daerah Tingkat II Tabanan.” Tesis, Universitas 17 Agustus 1945.
Subagio, P. Joko. 1999. Metode Penelitian dalam Teori dan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Sutaba, I Made. 1991. Pelestarian Peninggalan Purbakala dalam Pembangunan Berwawasan Budaya. Denpasar: Fakultas Sastra Universitas Warmadewa.
Lontar Dwijendra Tatwa. Lontar No. 514 Kropak No.293. Koleksi Perpustakaan Fakultas Sastra. Universitas Udayana.
Peraturan Pemerintah Provinsi Bali Nomor 3 Tahun 2001 tentang Desa Pakraman.
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945.
Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan.
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya.
Bali Post, 1 April 2011.
Bisnis Bali, 2 April 2011.
http://sunjanatanahlot.com.
DOI: http://dx.doi.org/10.24832/fa.v27i3.32
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.