RETROSPEKSI PENELITIAN BUDAYA PALEOLITIK DI NUSA TENGGARA TIMUR DAN PROSPEKNYA DI MASA DEPAN
Abstract
East Nusa Tenggara (NTT) region has a strategic role in the past, particularly as the human and fauna migration routes in East Indonesia. This research aims to recognize the potential of Palaeolithic culture in NTT which needs to be studied again, and its prospect regarding archaeological research. This research is a descriptive research using inductive approach in which the data were collected through literature study. The data were analyzed through descriptivequalitative approach. This research shows that NTT as an outmost area has Palaeolithic culture remains from Pleistocene period which has strategic roles and archaeological research prospect, particularly regarding to trace migration route of prehistoric people and their culture in the eastern Indonesia.
Wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) mempunyai peran strategis dalam kehidupan masa lampau, terutama sebagai jalur migrasi manusia maupun fauna di wilayah Indonesia Timur. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi budaya Paleolitik di NTT yang perlu dikaji kembali dan prospeknya terhadap penelitian arkeologi di masa depan. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan penalaran induktif yang datanya dikumpulkan melalui studi pustaka. Data dianalisis melalui pendekatan deskriptif-kualitatif. Penelitian ini menunjukkan bahwa wilayah NTT sebagai wilayah terluar memiliki tinggalan budaya Paleolitik dari kala Pleistosen yang mempunyai peran strategis dan prospek penelitian arkeologi, terutama dalam kaitannya melacak jalur migrasi manusia purba dan budayanya di wilayah Indonesia Timur.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Azis, R. Budisantoso dan Rokhus Due Awe. 1984. “Laporan Survei di Flores dan Timor, NTT.” Berita Penelitian Arkeologi, no.29 (Pusat Penelitian Arkeologi Nasional).
Binford, Lewis R. 1983. Working at Archaeology. New York: Academic Press.
Brumm, Adam, Gitte M. Jensen, G.D. van den Bergh, M.J. Morwood, Iwan Kurniawan, Fachroel Aziz, dan Michael Storey. 2010. “Hominin on Flores, Indonesia by One Million Years Ago.” Nature 464:748-753.
Jatmiko. 1994. “Penelitian Arkeologi di Situs Manikin-Noelbaki dan Atambua, Timor Barat, NTT.” Laporan Penelitian Arkeologi Bidang Prasejarah, Pusat Penelitian Arkeologi Nasional, Jakarta.
______. 2000. ”Temuan Baru Alat-Alat Paleolitik di Pulau Sumba.” KALPATARU, no. 14: 5-10.
______. 2008. “Pola Pemanfaatan Sumberdaya Lingkungan Pada Kala Pleistosen di Situs Kobatuwa, Flores Tengah: Kajian Arkeologi Ruang Skala Meso.” Tesis, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia.
______. 2009. “Penelitian Gua-Gua Hunian Pada Kala Holosen di Pulau Rote, Kabupaten Rotendao, Provinsi Nusa Tenggara Timur (Tahap-II).” Laporan Penelitian Arkeologi, Pusat Penelitian dan Pengembangan Arkeologi Nasional, Jakarta.
______. 2010a. “Penelitian Sumberdaya Arkeologi Prasejarah di Pulau Sabu, Kabupaten Sabu Raijua, Provinsi NTT.” Laporan Penelitian Arkeologi, Pusat Penelitian dan Pengembangan Arkeologi Nasional, Jakarta.
______. 2010b. ”Penelitian Sumberdaya Budaya dan Lingkungan pada Kala Pleistosen di Cekungan Soa, Kabupaten Ngada, Flores Tengah (Tahap-III).” Laporan Penelitian Arkeologi, Pusat Penelitian dan Pengembangan Arkeologi Nasional, Jakarta.
Mahirta. 2004. “Human Occupation on Roti and Sawu Islands, Nusa Tenggara Timur.” Disertasi, Australian National University.
Moorwood, J.M., F. Azis, G. van den Bergh, P. Sondaar, dan J. De Vos. 1997. “Stone Artifact from the 1994 excavations at Matamenge, Central Flores, Indonesia.” Australian Archaeology, no.44: 26-34.
Morwood, J.M., F. Azis, P. O’Sullivan, Nasruddin, D.R. Hobbs, dan A. Raza. 1999. “Archaeological and Paleontological Research in Central Flores, East Indonesia: Results of Fieldwork 1997-1998.” ANTIQUITY 73 (280): 273-286.
Morwood, J. Mike, R.P. Soejono, R.G. Roberts, T. Sutikno, C.S.M. Turney, K.E. Westaway, W.J. Rink et al. 2004. “Archaeology and Age of A New Hominin from Flores in Eastern Indonesia.” Nature 431 (7012): 1087-1091.
Pusat Penelitian dan Pengembangan Arkeologi Nasional (Puslitbangarkenas). 2008. Metode Penelitian Arkeologi. Jakarta: Puslitbangarkenas.
Saptomo, E. Wahyu. 2008. “Adaptasi Manusia di Situs Liang Panas, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi NTT: Kajian Arkeologi Ruang Skala Meso.” Tesis, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia.
Semah, Francois, A.M. Semah, T. Djubiantono, dan H.T. Simanjuntak. 1992. “Did They Also Made Stone Tools ?” The Journal of Human Evolution 3:439-446.
Simanjuntak, Truman. 2000. “Wacana Budaya Manusia Purba.” Berkala Arkeologi, no. 20: 1-14.
Soejono, R.P. 1980. “Laporan Penelitian Arkeologi di Liang Bua Tahun 1978-1980.” Laporan Penelitian Arkeologi Bidang Prasejarah, Pusat Penelitian Arkeologi Nasional, Jakarta.
__________. 1986. “Palaeolithic Discovery on Sabu Island, Eastern Indonesia.” Makalah.
__________. 1987a. “Palaeolithic Discovery on Sabu Island, Eastern Indonesia.” Makalah disampaikan pada Acara XVIth Pacific Science Congress, Seoul, Korea Selatan.
__________. 1987b. “Stone Tools Type in Lombok.” Man and Culture in Oceania 3:91-104.
Trigger, Bruce G. 1968. “The Determinants of Settlement Patterns.” Dalam Settlement Archaeology, disunting oleh Kuang Chih Chang, 54-78. California: National Press Books.
Verhoeven, Th. 1968. “Pleistozane Funde auf Flores, Timor and Sumba.” Dalam Anthropica Gedenkschrift zum 100sten, Geburtstag von P.W. Schmidt, 393-403. St Augustin: Studia Instituti Anthropos, 21.
Verhoeven, Th dan J. Maringer. 1977. “Ein Paläolithischer Höhlenfund Platz auf der Insel Flores, Indonesien.” Anthropos 72:256- 273.
Veth, Peter, M. Spriggs, Jatmiko, dan Susan O’Connor. 2000. “Bridging Sunda and Sahul: The Archaeological Significance of The Aru Islands, Maluku.” Dalam Prosiding Konferensi Antar Hubungan Bahasa dan Budaya di Kawasan Non-Austronesia, disunting oleh Sudaryanto dan Alex Horo Rambadeta, 92-96. Yogyakarta: Pusat Studi Asia-Pasifik Universitas Gadjah Mada.
Zaim, Yahdi. 1996. “Pengaruh Geologi Kwarter Terhadap Perjalanan Manusia Purba ke Asia Tenggara.” Makalah disampaikan dalam Conference and Congress of Indonesian Prehistory I, Yogyakarta.
DOI: http://dx.doi.org/10.24832/fa.v27i3.29
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.