SEBARAN SUMBER DAYA ARKEOLOGI DI KABUPATEN MOROWALI: GAMBARAN TOLERANSI MASYARAKAT MASA LALU
Abstract
Kabupaten Morowali has abundance archeological resources that have not been explored optimally. The resources are spread from coastal areas to karst hills along the areas of Kabupaten Morowali. This research aims to compile the data of the resources together with its spreading location and to understand the description of Morowali people tolerance in the past. The research was descriptive, and using inductive approach and historical archaeology approach. The results of this research are natural caves once functioning as a graveyard in Kecamatan Lembo and the area surround, old mosque, fort, tomb, palace, and colonial building. Based on historical data and interpretation of archaeological data, people of Morowali have known tolerance and harmony in the past. Morowali communities live in harmony despite having different ethnicities and religions because of their strong kinship.
Kabupaten Morowali mempunyai potensi tinggalan sumber daya arkeologi yang sampai saat ini belum tergali secara optimal. Peninggalan sumber daya arkeologi tersebar di wilayah pesisir sampai di wilayah perbukitan karst yang membentang sepanjang wilayah Kabupaten Morowali. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendata sumber daya arkeologi di wilayah Kabupaten Morowali, sebarannya, dan mengetahui gambaran toleransi masyarakat Morowali masa lalu berdasarkan tinggalan tersebut. Penelitian ini bersifat dekriptif dengan menggunakan penalaran induktif dan pendekatan arkeologi kesejarahan. Hasil penelitian berupa gua-gua alam yang berfungsi sebagai penguburan di wilayah Kecamatan Lembo dan sekitarnya, masjid tua, benteng, makam, bekas istana, dan bangunan kolonial. Berdasarkan data sejarah dan interpretasi data arkeologis yang ada, masyarakat Morowali telah mengenal toleransi kerukunan pada masa lalu. Masyarakat Morowali hidup rukun, walaupun berbeda etnis dan agama karena adanya ikatan kekerabatan yang kuat.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Ambary, Hasan Muarif. 1998. Menemukan Peradaban Jejak Arkeologis dan Historis Islam di Indonesia. Jakarta: Logos Wacana Ilmu.
Arsip Manado 51. Algemeene Verslaag Manado 1852. Arsip Nasional Republik Indonesia.
Azis, Nasrullah. 2011. “Survei Potensi Sumber Daya Arkeologi Kabupaten Morowali Provinsi Sulawesi Tengah.” Laporan Penelitian Arkeologi, Balai Arkeologi Manado, Manado.
Badan Pusat Statistik. 2013. Morowali Dalam Angka. Morowali: Badan Pusat Statistik.
Darwis. 2012. “Konflik Elit Politik Lokal dalam Pemekaran Daerah di Kabupaten Morowali.” Disertasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Gadjah Mada.
Funari, Pedro P.A., Sian Jones, dan Martin Hall. 1999. “Archaeology in History.” Dalam Historical Archaeology Back From the Edge, disunting oleh Pedro Paulo A. Funari, Martin Hall, dan Sian Jones, 1-20. London: Routledge.
Hasan, Darwis, Syakir Mahid, dan Maliadi. 2004. Sejarah Poso. Yogyakarta: Penerbit Tiara Wacana.
Henley, David. 2005. Fertility, Food, and Fever: Population, Economy, and Environment in North and Central Sulawesi, 1600-1930. Leiden: KITLV Press.
Kompas.com. 2013. “Goa Penuh Tengkorak Itu adalah Kuburan Suku Mekongga.” Kompas. com. Dipublikasikan 20 Mei 2013. http://sains. kompas.com/read/2013/05/20/1843092/Goa. Penuh.Tengkorak.Itu.adalah.Kuburan.Suku. Mekongga.
Lapian, A.B. 2009. Orang Laut Bajak Laut Raja Laut, Sejarah Kawasan Laut Sulawesi Abad XIX. Jakarta: Komunitas Bambu.
Mahid, Syakir, Sadi Haliadi, dan Wilman Darsono. 2012. Sejarah Kerajaan Bungku. Yogyakarta: Ombak.
Manuskrip Tidak Diterbitkan. 1931. Hikayat Landschap Boengkoe, terkutip dari archief toea toelisan Arab jang dikoempoelkan oleh p.s Ahmad Hadie, Radja Tomboekoe. Koleksi Anton Abraham Cense. KITLV, Leiden.
Marunduh, Kary Marjuni. 2015. “Kontestasi Kekuasaan Elit Politik Lokal Pasca Pemekaran Daerah Kabupaten Morowali Provinsi Sulawesi Tengah.” Disertasi, Program Doktor Studi Ilmu Politik Sekolah Pascasarjana, Fakultas Ilmu Sosial Politik, Universitas Gadjah Mada.
Mundardjito. 2002. Pertimbangan Ekologis Penempatan Situs Masa Hindu dan Buda di Daerah Yogyakarta. Jakarta: Wedatama Widya Sastra.
Mundardjito dan Ivan Efendi. 2010. “Nusantara Forts.” Dalam Inventory and Identification Forts in Indonesia. Jakarta: Pusat Dokumentasi Arsitektur.
Poelinggomang, Edward L. 2008. Kerajaan Mori Sejarah Dari Sulawesi Tengah. Jakarta: Komunitas Bambu.
Poesponegoro, Marwati Djoened. 1993. Sejarah Nasional Indonesia I. Jakarta: Balai Pustaka.
Puslitbang Arkenas (Pusat Penelitian dan Pengembangan Arkeologi Nasional). 2008. Metode Penelitian Arkeologi. Jakarta: Puslitbang Arkenas.
Soegondho, Santoso. 1995. Tradisi Gerabah di Indonesia Dari Masa Prasejarah Hingga Masa Kini. Jakarta: Himpunan Keramik Indonesia.
Soejono, R.P. 2008. Sistem-Sistem Penguburan pada Akhir Masa Prasejarah di Bali. Jakarta: Puslitbang Arkenas.
Sugiyanto, Bambang. 2009. “Pola Pemanfaatan Gua-Gua Hunian Prasejarah di Kalimantan Selatan dan Timur.” Bulletin Naditira Widya 3 (2): 133-144.
Tanudirdjo, Daud Aris. 1989. “Ragam Metode Penelitian Arkeologi dalam Skripsi Karya Mahasiswa Arkeologi Universitas Gadjah Mada.” Laporan Penelitian, Fakultas Sastra Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
www.sulteng.go.id. Diakses 8 Juli 2013.
DOI: http://dx.doi.org/10.24832/fa.v29i2.187
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.