https://buero-paris.com/ https://sunmpo.com/ PEMULIAAN DEWI SRI DALAM AKTIVITAS DOMESTIKASI PADI DI BALI | Sugita | Forum Arkeologi

PEMULIAAN DEWI SRI DALAM AKTIVITAS DOMESTIKASI PADI DI BALI

I Wayan Sugita, I Wayan Suteja, I Nyoman Rema

Abstract


The Balinese agricultural culture has existed since prehistoric times, with the advent of agriculture, especially rice domestication, as an important cultivation to date, gave rise to the myth of Dewi Sri. This study aims to studying the breeding of Dewi Sri in rice domestication activities in Bali, whose data sources were collected through field observations by observing archaeological remains in the form of worship media, lontar manuscripts and inscriptions. Besides being complemented by literature studies of various relevant journals, book and reports. This research has succeeded in revealing that the breeding of Dewi Sri in Bali is very unique, it can be seen from her mention of her local name, the worship media and its symbols are also influenced by Balinese local wisdom. Breeding is also carried out with prayers and ceremonies that are balanced with maintaining and caring for rice and rice field in order to achieve maximum results.

 

Budaya agraris masyarakat Bali telah ada sejak masa prasejarah, dengan munculnya pertanian domestikasi padi sebagai budidaya penting hingga saat ini, memunculkan mitos Dewi Sri. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pemuliaan Dewi Sri dalam aktivitas domestikasi padi di Bali, yang sumber datanya dikumpulkan melalui observasi di lapangan dengan mengamati tinggalan arkeologi berupa media pemujaan, manuskrip lontar dan prasasti. Selain itu dilengkapi dengan studi pustaka terhadap berbagai jurnal, buku dan laporan yang relevan. Penelitian ini berhasil mengungkap bahwa pemuliaan Dewi Sri di Bali sangat unik dapat dilihat dari penyebutan Dewi Sri dengan nama lokal, media pemujaan dan simbol-simbolnya juga dipengaruhi oleh kearifan lokal Bali. Pemuliaan juga dilakukan dengan doa dan upacara, diseimbangkan dengan memelihara dan merawat padi dan lahan persawahan, agar dapat mencapai hasil yang maksimal. 


Keywords


Doa; Upacara; Pemuliaan; Dewi Sri; Padi

Full Text:

PDF

References


Ambarawati, Ayu. 2002. “Relief Cili di Pura Gunung Sekar Desa Sangsit Buleleng.” Forum Arkeologi 15 (1): 57–64.

———. 2011. “Tinggalan Arkeologi di Pura Gunung Sekar, Desa Sangsit, Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng.” Forum Arkeologi 24 (3): 224–34.

Anonimus. 1989. “Sri Purana.” Denpasar.

Ardika, I Wayan, I Gusti Ngurah Tara Wiguna, I Ketut Setiawan, dan I Nyoman Wardi. 2013. “No Title.” In Sejarah Bali, diedit oleh I Wayan Ardika, I Gde Parimartha, dan Anak Agung Bagus Wirawan, 105–257. Denpasar: Udayana University Press.

Astra, I Gde Semadi. 2012. “Pertanian/Bercocok Tanam.” In Indonesia dalam Arus Sejarah, 221–22. Jakarta: PT. Ichtiar Baru van Hoeve bekerjasama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Bellwood, Peter. 1979. Man’s Conquest the Pacific, The Prehistory of South Eas Asia and Oceania. New York: Oxford University Press.

Callenfels, P.V. van. 1926. Epigraphia Balica. Batavia: Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen.

Covarrubias, Miguel. 2013. Pulau Bali, Temuan yang Menakjubkan. Denpasar: Udayana University Press.

Duija, I Nengah, I Wayan Wastawa, I Gede Suwindia, dan I Made Dian Saputra. 2018. “Melacak Jejak Tradisi Budaya Pertanian di Bali dalam Naskah Lontar Kasuwakan.” Denpasar.

Goris, R. 1954. No Title. Bandoeng: Lembaga Bahasa dan Budaya Universitas Indonesia.

Kantor Dokumentasi Budaya Bali Propinsi Daerah Tingkat I Bali. 1989. Alih Aksara Lontar Sri Purana. Denpasar: Kantor Dokumentasi Budaya Bali Propinsi Daerah Tingkat I Bali.

———. 1990. Alih Aksara Lontar Tingkah Makarya ring Pratiwi. Denpasar: Kantor Dokumentasi Budaya Bali Propinsi Daerah Tingkat I Bali.

———. 1998. Alih Aksara Lontar Sri Tattwa. Denpasar: Kantor Dokumentasi Budaya Bali Propinsi Daerah Tingkat I Bali.

Liebert, Gosta. 1976. Iconographic Dictionary of The Indian Religions Hinduism-Buddhism_ Jainism. Leiden: E.J. Brill.

Milles, Matthew B, dan A. Michael Haberman. 1992. Analisis Data Kualitatif. Penerjemah Tjetjep Rohendi Rohidi. Jakarta: UI Press.

Muhadjir, Noeng. 2002. Metode Penelitian Kualitatif. Edisi IV. Yogyakarta: Rake Sarasin.

Nastiti, Titi Surti. 2020. “Dewi Sri dalam Kepercayaan Masyarakat Indonesia.” Tumotowa 3 (1): 1–12. Nastiti, Titi Surti, Retno Handini, Harry Octavianus Sofian, Hedwi Prihatmoko, I Nyoman Rema, Unggul Prasetyo Wibowo, Abd. Rahman As-Syakur, dan Marsya Nisrina. 2020. “Peradaban Bali dalam Pengelolaan Sumberdaya Air. Laporan Penelitian Desk Study Sustainable Development Goals.” Jakarta.

Purna, I Made. 2019. “Nilai Kesuburan Tradisi Bukakak di Desa Pakraman Sangsit Dangin Yeh, Sawan, Buleleng.” Forum Arkeologi 32 (1): 39–50.

Rema, I Nyoman, dan I Nyoman Sunarya. 2017. “Budidaya Padi Berbasis Kearifan Lokal di Bali.” Jnana Budaya 22 (2): 299–314.

Rema, Nyoman. 2013. “Makna Air bagi Masyarakat Bali.” Forum Arkeologi 26 (2): 109–24.

Sartini. 2020. “Mitos Penciptaan pada Serat Purwakandha Brantakusuman dan Potensi Kajian Filsafatnya.” Filsafat 30 (1): 92–122.

Shadily, H. 1984. Ensiklopedi Indonesia. In Ensiklopedi Indonesia. Jakarta: Ichtiar Baru- Van Hoeve dan Elsevier Publishing Projects.

Suantika, I Wayan, A.A. Gde Bagus, I Nyoman Rema, I Putu Yuda Haribuana, I Dewa Kompiang Gede, I Nyoman Sunarya, I Wayan Muliarsa, et al. 2015. “Masa Hindu- Buddha.” In Sejarah Gianyar, Edisi, diedit oleh I Gusti Made Suarbhawa, A.A Bagus Wirawan, I Made Sutaba, dan A.A. Gede Oka Astawa, Pemutakhir, 85–143. Gianyar: Pemerintah Kabupaten Gianyar dan Balai Arkeologi Denpasar.

Sunarya, I Nyoman. 2009. “Budaya Tulis di Desa Bengkala, Kubutambahan, Buleleng.” Forum Arkeologi, no. 3: 88–111.

Utami, Luh Suwita, dan I Putu Yuda Haribuana. 2013. “Penelitian Peradaban Pengelolaan Sumber Air (Hidro-arkeologi) Kawasan Penebel Tabanan Bali.” Denpasar.

Wastawa, I Wayan. 2015. Rekonstruksi Makna Ritual Subak: Sebuah Studi di Desa Jatiluwih, Kecamatan Penebel, Tabanan. Denpasar: Manik Geni.

Windia, I Wayan. 2006. Transformasi Sistem Irigasi Subak yang Berlandaskan Konsep Tri Hita Karana. Denpasar: Pustaka Bali Post.

Yuliati, Luh Kade. 2007. “Memahami Budaya Jawa Melalui Metos Dewi Sri.” Forum Arkeologi 20 (1): 80–93.




DOI: http://dx.doi.org/10.24832/fa.v34i2.704

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.